EDITOR.ID,Semarang,- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berupaya mendorong terwujudnya diversifikasi pangan untuk masyarakat di wilayah ibu kota Jawa Tengah. Hal itu dilakukan dengan memantik gerakan penanaman sejumlah tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan makanan pengganti beras.
“Salah satu upaya yang dilakukan melalui penanaman serentak 6.100 pohon sukun, yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang beberapa waktu lalu,” ungkap Hendi di Semarang, Rabo (3/11/2021).
Menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menyebutkan, project penanaman 6.100 pohon sukun di 16 kecamatan tersebut, merupakan program jangkan panjang. Pasalnya, pohon sukun dengan tinggi 2 sampai 3 meter yang ditanam memiliki masa berbuah sekitar 3 tahun ke depan.
“Untuk itu harapannya ribuan pohon sukun yang ditanam oleh Pemerintah Kota Semarang, saat ini bisa dijaga bersama oleh semua pihak, sehinga dapat benar – benar bermanfaat,” katanya.
Hendi menekankan, selain sebagai upaya mendorong diversifikasi pangan, sukun sendiri dipilih karena memiliki banyak manfaat lain, yang dapat memberi dampak positif bagi Kota Semarang.
“Sukun ini mengandung karbohidrat yang tinggi, jadi bisa untuk pengganti nasi. Selain itu pohon sukun karena daunnya banyak, jadi rindang dan bisa menghasilkan banyak oksigen, sehingga membuat Kota Semarang ini bisa semakin adem,” tutur Hendi saat melakukan penanaman sukun di Rowosari, Tembalang.
Selain itu, Hendi juga menyebutkan, jika penanaman pohon sukun juga dapat sebagai upaya pencegahan longsor serta banjir. Hal itu dikarenakan sukun memiliki akar yang kuat sehingga mampun menyerap air dan menahan tanah.
“Untuk itu penanaman sukun ini juga cocok dilakukan pada wilayah perbukitan di Kota Semarang yang rawan longsor. Dengan akar yang kuat diharapkan dapat mampu berdampak pada pencegahan longsor pada daerah yang ditanami,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menambahkan, ke depannya akan meneruskan program penanaman sukun hingga pada proses pengolahan.
“Sebagaimana disampaikan bapak walikota, tanaman ini mengandung karbohirat yang cukup dan bisa menjadi alternatif, bahan pangan pengganti beras atau terigu. Kedepannya kita akan olah menjadi tepung sukun, sehingga lebih awet dan tahan lama,” tegas Hernowo.(tim)