EDITOR.ID, Jakarta,- Hingar bingar stasiun televisi menyiarkan kebebasan pedangdut Saipul Jamil menuai kontroversi dan dikecam banyak kalangan mulai dari artis hingga publik. Alasan Saiful Jamil tak pantas tampil di layar kaca televisi karena ia merupakan mantan narapidana pedofil atau pelecehan seksual terhadap anak-anak. Stasiun televisi seharusnya punya empati terhadap nasib para korban pedofil.
Saipul Jamil dinyatakan bebas dari masa tahanan di Lapas Kelas I Cipinang.pada Kamis (2/9/2021). Tak butuh waktu lama, pedangdut 41 tahun ini kembali jadi “bintang” televisi, wajahnya menghiasi layar kaca, ia sibuk wawancara sana sini.
Namun tampilnya mantan suami Dewi Perssik di layar kaca ini justru menuai kecaman.
Lantaran dikhawatirkan berdampak terhadap psikis korban. Alasan itulah yang kemudian warganet pro kontra terhadap kembalinya Saipul Jamil di dunia televisi Indonesia.
Sebuah Petisi berisi ajakan untuk memboikot Saipul Jamil dari televisi pun muncul seiring kontroversi tersebut.
Petisi tersebut bahkan sudah mendapat 511.388 tanda tangan sampai Rabu (8/9/2021) malam.
Petisi yang dibuat oleh Lets Talk and Enjoy itu dibuat agar televisi memboikot Saipul Jamil. “Jangan biarkan mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) masih berlalu-lalang dengan bahagia di dunia hiburan, sementara korbannya masih terus merasakan trauma,” bunyi tulisan dalam petisi tersebut, dikutip Rabu (8/9/2021).
“Sungguh sangat berharap stasiun televisi melakukan hal yang sama dengan memboikot mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) muncul,” sambungnya.
Tak hanya kalangan warganet yang memprotes, para publik figur pun tak tinggal diam dan ikut mengkritik tampilnya Saipul Jamil di layar kaca televisi. Sutradara Angga Sasongko, komika Ernest Prakasa, Arie Kriting, Kemal Palevi, dan Najwa Shihab turut berkomentar dan mengambil sikap atas hal tersebut.
Arie Kriting Tak Rela
Arie Kriting bahkan menegaskan bahwa dirinya tak rela jika karyanya digunakan di media yang menayangkan Saipul Jamil.
Hal itu menyusul pihak stasiun televisi yang meminta izin Arie Kriting untuk menggunakan beberapa potongan videonya.
Namun lantaran stasiun televisi itu telah memberikan panggung kepada Saipul Jamil, komika itu pun menolak dengan tegas.
“Sepertinya penting bagi saya untuk menyampaikan bahwa saya tidak rela, tidak memberikan izin karya saya atau pun imej saya untuk digunakan oleh media,” ujar Arie Kriting melalui akunnya di Instagram, dikutip Senin (6/9).
“Baik media cetak atau pun media televisi yang memberikan ruang bagi seorang pelaku pedofil dan pelecehan seksual kepada anak di bawah umur. Saya tidak rela,” sambungnya.
KPI Buka Suara
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta lembaga penyiaran untuk tidak melukai hati masyarakat dengan tayangan mengeksplorasi kebebasan Saipul Jamil meski acara mungkin dianggap menarik oleh stasiun televisi tersebut. Karena, menurut KPI tampilnya Saipul Jamil ini adalah masalah sensitif dan harus menghormati etika masyarakat.
“Kami berharap seluruh lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yang telah menimpa yang bersangkutan dan sekaligus tidak membuka kembali trauma yang dialami korban,” ujar Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, dalam keterangannya, Senin (6/9/2021).
Dia mengatakan, hak individu memang tak boleh dibatasi. Akan tetapi rasa nyaman masyarakat atas tayangan yang disajikan juga harus diperhatikan.
?Mengedepankan hak individu tetapi melukai hak masyarakat tentu tidak patut dilakukan,” kata Mulyo.
Oleh karena itu, dia berharap agar lembaga penyiaran lebih bijak dalam menampilkan konten mereka.
“Kami berharap lembaga penyiaran lebih mengedepankan atau mengorientasikan unsur edukasi dari informasi yang disampaikan agar hal serupa tidak terulang serta sanksi hukum yang telah dijalani yang bersangkutan tidak dipersepsikan masyarakat sebagai risiko biasa,” ucap Mulyo.
Adapun kehadiran Saipul Jamil di industri pertelevisian Indonesia menimbulkan pro kontra lantaran dia merupakan mantan narapidana kasus pelecehan seksual.
Keluarga Saipul Minta Maaf
Kakak Saipul Jamil, Samsul Hidayatullah menyampaikan permohonan maaf dan membantah jika di hari kebebasan adiknya itu telah disiapkan pesta penyambutan atau glorifikasi. Dia mencoba meluruskan perihal apa yang sebenarnya terjadi di Lapas 1 Cipinang Jakarta Timur saat Saipul Jamil bebas.
“Sebenarnya tidak seperti yang dituduhkan banyak orang. Tidak ada glorifikasi ataupun pamer seolah Saipul menang,” kata Samsul, Selasa (7/9/2021).
Dia memastikan bahwa adiknya itu tidak mengetahui bakal ada penyambutan saat keluar dari penjara. “Jadi, Saipul tidak mengetahui soal penyambutan itu dan saya tidak mengundang teman-teman media hadir,” ujarnya.
Menurut Samsul, saat itu Saipul sudah berusaha menghindari kerumunan awak media yang sudah menunggu. “Karena Saipul orangnya enggak enakan maka dia kasih waktu awak media bertanya. Itu pun hanya tiga pertanyaan,” tuturnya.
Mengenai pengalungan bunga, Samsul mengatakan bahwa itu kiriman dari Bunda Hetty, salah satu pengacara keluarga yang tidak bisa hadir.
Sementara mobil sport yang ditumpangi Saipul adalah milik Indah Sari, teman dekat mantan suami Dewi Perssik itu. “Saipul berdiri di mobil juga atas permintaan awak media yang ingin mengambil gambar. Jadi enggak ada glorifikasi,” tegasnya.
Samsul lantas membeberkan alasan Indah Sari menyiapkan mobil mewah itu untuk menjemput Saipul Jamil. “Jadi, Indah berbaik hati ingin mengantarkan Saipul ke makam orang tua setelah keluar dari lapas. Pihak keluarga sebenarnya sudah menyiapkan minibus tertutup,” ujarnya.
Meski demikian, Samsul menyadari bahwa apa yang dilakukan sang adik sudah dianggap salah oleh publik. Dia pun menyampaikan permohonan maaf karena apa yang telah dilakukan Saipul Jamil telah melukai hati masyarakat.
“Kami, atas nama keluarga memohon maaf sebesar-besarnya. Dari lubuk hati kami yang paling dalam memohon untuk dibukan pintu maaf,” tutur Samsul.
Saipul Jamil diketahui bebas dari penjara pada 2 September 2021, setelah menjalani hukuman lima tahun. (tim)