EDITOR.ID, Surabaya, – Saat diadakan swab test massal di Suramadu, dari 70 orang positif COVID-19, 5 di antaranya sekeluarga warga Bangkalan, Madura. Empat warga Bangkalan ini sebelumnya diketahui mengantar salah satu keluarganya karena positif COVID-19 ke RS di Surabaya.
Karena tetap ngotot mengantar keluarganya ke RS Surabaya, akhirnya empat orang lainnya diswab. Hasilnya positif COVID-19.
“Pihak RS tidak mau ambil risiko dan akhirnya diswab. Tapi ketika diswab, positif COVID-19 semua,” ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara kepada awak media, Minggu (6/6/2021).
Dia menambahkan, lima orang yang dibawa ambulance itu dibawa ke RS Husada Utama (RSHU).
“1 Positif dianter 4 orang. Ketika 4 orang ini diswab ternyata positif semua. Kan dia dianter ambulan ke RS Surabaya. Lah pasiennya itu positif COVID-19 tapi dianter 4 orang,” ungkapnya.
Penemuan ini tentunya menjadi kekhawatiran bagi Pemkot Surabaya. Pasalnya, saat tiba di Surabaya, yang dikhawatirkan saat makan atau belanja akan menyebarkan virus COVID-19.
“Ini kan yang dikhawatirkan. Kalau tidak diswab, beli makan, jajan, kan bisa berbahaya bagi warga Surabaya. Sebagai antisipasi, kalau ada apa-apa, misalnya belanja, makan, jajan,” katanya mengingatkan.
Sementara Dirut RSHU dr Didi D Dewanto SpOG membenarkan hal itu. Bahkan ada 5 anggota keluarga positif COVID-19 itu menolak untuk rawat inap.
“Ada 1 keluarga nganterin keluarganya terus kita swab antigen semua, terus yang nganter itu juga positif. Yang repot, mereka menolak untuk ngamar (Rawat inap), mereka pingin pulang, loh kan tambah bahaya ini. Pasien dari Kecamatan Klampis, Bangkalan,” terang Didi.
Hingga kini, pihak RSHU tengah membujuk keluarga untuk bisa mendapat perawatan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsek, Satgas COVID-19 untuk memberi pengertian.
“Kalau tidak, bisa bahaya. Ini masih di RS, proses mediasi pasien karena butuh ventilator. Mereka maunya pulang, bingung ini kita,” tandasnya. (Tim)