EDITOR.ID ? Batang, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kunjungan kerjanya dengan meninjau perkembangan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang, di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah Rabu (20/4/2021).
?Ini adalah kawasan industri di Batang yang nantinya akan dikerjakan seluas 4.300 hektare. Sekarang telah disiapkan dan hampir selesai ini 450 hektare yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi,? ujar Presiden usai peninjauan.
Kunjungan ini, ujar Kepala Negara, dilakukannya untuk mengecek kesiapan Kawasan Industri Terpadu Batang yang pada Mei mendatang akan dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk industri kaca.
?Mungkin akan menjadi industri kaca yang terbesar di Asia Tenggara. Dan setelah itu juga ada lagi industri prekursor, katoda yang akan juga mulai dibangun di bulan Juni atau Juli insyaallah dan seterusnya,? ujarnya.
Disampaikan Presiden, kawasan industri ini akan dijadikan sebagai percontohan untuk pengembangan kawasan-kawasan industri di daerah lainnya.
?Akan saya cek secara rutin kawasan industri di Batang ini, karena ini memang sebuah kawasan yang sangat besar sekali yang memiliki daya saing yang juga sangat baik. Inilah yang akan kita jadikan sebagai contoh untuk nanti kawasan-kawasan industri yang lain yang berada di provinsi-provinsi, baik di Jawa maupun di luar Jawa,? ujar Kepala Negara.
Dalam keterangan persnya, Presiden juga mengungkapkan bahwa dirinya telah memerintahkan kepada jajaran manajemen direksi PTPN, serta manajemen Grand Batang City untuk segera menyelesaikan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang agar dapat menciptakan lapangan kerja.
?Kita harapkan ini akan menyerap tenaga kerja yang sebanyak-banyaknya, memberikan peluang pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya, dan juga ada arus modal masuk, ada capital inflow ke negara kita yang ini akan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita,? pungkas Presiden Jokowi
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Batang Wihaji.