EDITOR.ID, Jakarta,- Adanya sejumlah ulama yang isi ceramahnya bernuansa politik membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir perlu membentengi diri agar keluarga besar dan pegawai perusahaan pelat merah tak terkooptasi.
Oleh karena itu Menteri BUMN Erick Thohir mengajak peran aktif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk membina kepribadian seluruh karyawan BUMN, terutama mereka yang beragama muslim.
Para penceramah dari kalangan Nahdliyin akan dilibatkan untuk mengisi ceramah dan kajian di berbagai masjid yang ada di lingkungan sejumlah perkantoran BUMN.
Tidak hanya NU, Erick Thohir ternyata bakal menggandeng Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan hal yang sama. Kepastian tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD melalui akun Twitter-nya @mohmahfudmd.
“Menurut Meneg BUMN kpd saya akan segera dijajagi juga MoU dgn Muhammadiyah dan MUI agar ormas-ormas tsb bisa mengirim penceramah di masjid-masjid dan Majelis Ta’lim di lingkungan BUMN. MoU baru dilakukan dgn NU, yg lain menyusul nanti,†tulis Mahfud MD, dikutip, Senin (23/11/2020).
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan keterlibatan para kiai dan ustadz dari NU untuk mengisi kajian dan ceramah di lingkungan masjid BUMN merupakan bagian dalam pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia agar sesuai dengan Alquran dan As-Sunnah, sebagai asas pokok pembentukan jati diri muslim.
“Ajaran Islam yang disyiarkan NU serupa dengan pencanangan nilai akhlak di BUMN, yakni bertujuan membangun dan mengembangkan insan masyarakat yang bertaqwa kepada Allah, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tentram, adil dan sejahtera. Kami melibatkan peran aktif NU agar Islam ramah ala NU dapat mewarnai pemahaman keagamaan di lingkungan seluruh BUMN,” kata Erick Thohir dalam keterangannya, Jumat (20/11/2020). (tom)