EDITOR.ID, Jakarta,- Ustaz Maheer At-Thuwailibi menjadi sorotan karena diduga menghina Habib Luthfi bin Yahya. Maheer mengunggah hal itu di akun Twitternya. “Iya tambah cantik pake Jilbab, Kayak Kyai nya Banser ini ya..,” tulis Maheer, Sabtu (14/11/2020).
Namun, Maheer kemudian mengklarifikasi postingannya. Dia menyebut saat itu menjawab cuitan yang diduga berasal dari pendukung Habib Luthfi yang menghina dirinya.
“Saya menghormati Habib Luthfi, sebagai Dzurriyah Nabi, soal foto yang digoreng cebong adalah foto lama untuk menyudutkan saya, itu sudah lama. Tak ada penghinaan di sana, dan itu bukan Twit saya, tetapi balasan saya terhadap komen seorang pecinta habib Luthfi di kolom komentar. Bedakan antara twit dengan balasan terhadap komentar,” kata Maheer.
Lebih lanjut, Maheer mengungkapkan dia tersingggung ada yang menghina dirinya karena disamakan dengan pakai jilbab.
“Ada akun dari pecinta Habib Luthfi yang menghina saya pakai sorban di kepala dengan mengatakan pakai jilbab, maka saya katakan, habib Luthfi idola dia, juga mengenakan sorban sama seperti saya. Jahatnya, komen dia dulu yang menghina saya tidak di screen shot, Salam,” kata Maheer.
Tokoh Ulama Muda Nahdatul Ulama (NU) KH Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa disapa Gus Miftah Miftah tidak terima ulama yang menjadi panutan umat dan sangat ia hormati Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dilecehkan Maheer. Apalagi Habib Luthfi adalah Dzuriyah Rasulullah SAW.
Melalui akun Instagram resminya Gus Miftah menyebut Maheer sebagai sosok yang berkepribadian ganda.
https://www.instagram.com/p/CHkfLf8ngbQ/
“Ustaz Maheer saya lihat Anda orang dengan kepribadian ganda, yang pertama Anda kemarin berdebat wanita, gara-gara menurut Anda Nikita menghina Habib. Anda minta dia meminta maaf, bagus. Walaupun bahasa yang Anda sampaikan tidak bermoral dan beretika,” kata penceramah kondang asal Yogyakarta ini.
Gus Miftah mengatakan penghormatan kepada Habib harus dilakukan oleh umat Islam. Namun dia meminta Maheer untuk bersikap bijak. “Penghinaanmu kepada habib kami tidak bisa mengurangi kehormatan, tapi awas umatnya bisa bereaksi dengan apa yang anda lakukan,” ujarnya. (tim)