EDITOR.ID, Jakarta,- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD akhirnya membongkar misteri yang selama ini ditutup-tutupi kenapa Rizieq Shihab di cekal oleh pemerintah Arab Saudi.
Mahfud mengungkap bahwa Rizieq dicekal lantaran melakukan penghimpunan dana secara ilegal, dianggap melakukan kegiatan politik.
“Dicekal oleh pemerintah Arab Saudi karena dianggap melakukan penghimpunan dana secara ilegal. Dianggap melakukan kegiatan-kegiatan politik sehingga dicekal,” ujar Mahfud MD.
Hal itu dikatakan Mahfud MD saat diwawancarai Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando di kanal YouTube Cokro TV, Selasa, 3 November 2020.
Mahfud kecewa karena sejumlah pendukung Rizieq selalu menuduh dan mendeskreditkan pemerintah Indonesia seolah pemerintah lah yang merekayasa agar Rizieq tak bisa pulang ke tanah air. Mana mungkin Rizieq Shihab dicekal karena permintaan pemerintah. Tak mungkin Indonesia bisa mendikte pemerintah Saudi.
Dari sinilah Mahfud akhirnya buka-bukaan menyebut Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab sempat dicekal Pemerintah Arab Saudi karena menerima ‘amplop’.
Menko Polhukam menegaskan bahwa Habib Rizieq dicekal bukan karena permintaan Pemerintah Indonesia. Rizieq dicekal lantaran dianggap melakukan pengumpulan dana untuk kegiatan politik.
“Yang saya tahu dari sumber informasi yang resmi, Rizieq Shihab itu sampai dengan beberapa waktu yang lalu, memang dicekal oleh pemerintah Arab Saudi, bukan oleh pemerintah Indonesia,” ucap Mahfud MD, sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Cokro TV, Rabu, 4 November 2020.
Setelah menjalani serangkaian peroses pemeriksaan, akhirnya pencekalan Habib Rizieq dicabut. Ia tak terbukti mengumpulkan dana untuk tujuan politik.
“Beberapa waktu lalu, kira-kira sebulan atau tiga minggu lalu, Arab Saudi sudah mencabut itu bahwa itu tidak cukup bukti,” ucapnya.
“Kasus itu dicabut sehingga dia tidak lagi menjadi tersangka atau orang yang diduga melakukan pelanggaran hukum,” sambungnya.
Menko Polhukam Mahfud MD, menjelaskan mengapa Habib Rizieq sampai dituduh mengumpulkan dana untuk kegiatan politik? Menurut Mahfud, Rizieq biasa menerima amplop atau uang dari pendukungnya saat berkunjung ke Arab Saudi.
“Nah, dulu kenapa disebut menghimpun uang atau dana politik secara ilegal, dulu ya tuduhannya itu salah karena kalau ada yang datang ke dia biasa kan orang Indonesia biasa kasih bisyarah namanya. Bisyarah itu uang, amplop, begitu,” tuturnya.