Banser, NU dan Ansor Datangi Rumah Dedengkot HTI (Sumber Foto : Faktual News)
EDITOR.ID, Pasuruan,- Ratusan anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) NU dari PC GP Ansor Bangil, mendatangi sebuah rumah seseorang yang dituding sebagai dedengkot Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Dedengkot HTI tersebut digrebek karena salah satu anggotanya diduga menghina ulama besar Pekalongan KH Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di media sosial Facebook.
Ketua PC GP Ansor Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Saad Muafi membeberkan kronologi kejadiannya. Peristiwa berawal ketika seorang pemilik akun Abdul Halim diduga menyebarkan ujaran kebencian atau menghina ulama besar Pekalongan KH Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di media sosial Facebook.
Hinaan ini pun berbalas dengan anggota Ansor dan Banser hingga menyulut emosi.
Ansor dan Banser tak terima ulamanya dihina di media sosial oleh akun Abdul Halim. Posisi pemilik akun Abdul Halim pun dilacak oleh anggota Banser dan ditemukan posisi koordinatnya di sebuah Pondok bernama Al Hamidi Al Islamiyah
Ratusan anggota Banser pun emosi setelah Ketua PAC GP Ansor Rembang Gus Zainul menerima informasi bahwa seseorang pemilik akun Abdul Halim di Facebook telah menghina ulama NU Habib Luthfi bin Yahya, Rabu (19/8/2020).
“Akun atas nama Abdul Halim yang kemudian diketahui beralamat di Rembang (Pasuruan, red) menulis status di mana isinya mengandung penghinaan terhadap NU dan khususnya kepada Habib Luthfi bin Yahya,” ucap Muafi sebagaimana dilansir dari jpnn.com, Jumat (21/8/2020).
Muafi lantas berkoordinasi dengan Kasat Korcab Banser Pasuruan Hariono. Hasil koordinasi itu ialah melakukan Ansor harus melakukan tabayun secara langsung kepada Abdul Halim.
Berikutnya pada Kamis (20/8) dini hari, tepatnya pukul 00.12, Hariono selaku Kasat Korcab Banser secara resmi mengeluarkan instruksi via WhatsApp Group kepada jajarannya untuk berkumpul dan melaksanakan apel pada pukul 09.00 WIB.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Muafi bergerak memimpin aksi tabayun atau klarifikasi kebenaran terkait penghinaan kepada Habib Luthfi ke rumah Abdul Halim di Rembang dengan dikawal sekitar 150 Banser. Pukul 10.30 WIB, rombongan tiba di tujuan dan bertemu langsung dengan Abdul Halim.
“Dalam tabayun itu, Abdul Halim mengakui semua apa yang dituduhkan PC GP Ansor Bangil bahwa akun itu memang benar miliknya. Status itu juga dia yang menulis,” ungkap Muafi.
Proses tabayun itu juga dihadiri kepala desa dan muspika setempat. Dalam tabayun itu pula Abdul Halim mengaku sering melakukan pertemuan dengan anggota HTI lainnya di sebuah lembaga pendidikan yang ada di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang.
Saat itu, PC GP Ansor Bangil menyatakan akan melaporkan ke polisi dedengkot HTI yang sudah menghina NU dan Habib Lutfi selaku panutan Nahdliyin, serta presiden Jokowi sebagai kepala negara.
PC GP Ansor Bangil juga akan berupaya menempuh jalur hukum untuk menutup Yayasan Al Hamidi Al Islamiyah pimpinan Zainulloh. “Selanjutnya, PC GP Ansor juga akan mengirimkan surat permohonan untuk mencabut izin operasional lembaga pendidikan bersangkutan yaitu Yayasan Al Hamidy Al Islamiyah,” pungkas Muafi.