Makassar, Sulsel, EDITOR.ID,- Terbongkarnya jaringan sindikat pabrik uang palsu yang bermarkas di Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudin, Makassar menggegerkan publik. Kampus Islam yang seharusnya mencetak sarjana akhlakul Kharimah, ini justru dipakai untuk pabrik mencetak uang palsu.
Dalam kasus ini Polisi telah menangkap dan menahan 17 pelaku dan jaringannya. Mereka juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Sindikat pelaku ini berasal dari berbagai latar belakang profesi mulai dari Kepala Perpustakaan UIN Alaudin, PNS, Dosen, hingga pegawai bank.
Polisi telah menangkap 17 tersangka terkait kasus pencetakan dan peredaran uang palsu yang diungkap di UIN Alauddin Makkassar, Sulawesi Selatan. Dalam sindikat itu, diketahui punya latar belakang yang berbeda-beda.
Perincian 17 tersangka yang telah ditangkap, ialah:
- Andi Ibrahim, 54, Dosen Kepala Perpustakaan UIN Alauddin
- Mubin Nasir bin Muh Nasir, 40, karyawan honorer
- Kamarang dg Ngati bin dg Nombong, 48, juru masak
- Irandy bin Muh Tahir, 37, karyawan swasta
- Muhammad Syahruna, 52, wiraswasta
- John Biliater Panjaitan, 68, wiraswasta
- Sattariah alias Ria binti Yado, 60, ibu rumah tangga
- Sukmawati, 55, PNS guru
- Andi Khaeruddin, 50, pegawai Bank BRI
- Ilham, 42, wiraswasta
- Suardi Mappeabang, 58, PNS
- Mas’ud, 37, wiraswasta
- Satriyady, 52, PNS
- Sri Wahyudi, 35, wiraswasta
- Muhammad Manggabarani, 40, PNS
- Ambo Ala, 42, wiraswasta, dan
- Rahman, 49, wiraswasta
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan, terbongkarnya sindikat uang palsu itu berdasarkan laporan masyarakat di wilayah Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Segera, pihaknya menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.
“Nah, ini tempatnya di Jalan Pelita Lamengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Begitu tim sudah bergerak, dimulailah penyelidikan,” tuturnya.
Lebih lanjut Kapolda Sulsel menjelaskan, dari hasil pengembangan kasus diketahui ada dua lokasi pembuatan uang palsu yaitu di Jalan Sunu III Kota Makassar, dan Jalan Yasin Limpo Kabuaten Gowa, teparnya di Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Kampus II Samata. Beragam barang bukti pun telah diamankan.
Lokasi pertama:
Uang pecahan Rp100 ribu emisi 2016 sebanyak 4554 lembar
Uang pecahan Rp100 ribu emisi 1999 sebannyak 6 lembar
234 lembar kertas bergambar uang pecahan Rp100 ribu emisi 2016
Mata uang Korea 1 lembar senilai 5.000 Won
Mata uang Vietnam 111 lembar senilai 500 Dong
uang pecahan Rp1000 emisi 1964 sebanyak 2 lembar
Satu lembar foto kopi certificate of time deposit Bank Indonesia senilai Rp45 triliun, dan
Satu lembar kertas surat berharga negara (SBN) senilai Rp700 triliun.