Jakarta, EDITOR.ID,- Momen Subuh adalah waktu terbaik bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Allah SWT. Subuh adalah waktu yang tepat kita berdoa, ibadah dan memperbanyak amalan agar diberikan hidayah dan rejeki dari Allah SWT. Salah satunya amalan melakukan ibadah Sholat Sunnah Qabliyah Subuh. Jika tahu keutamaan dan manfaatnya maka kita tak akan meninggalkan amalan ini.
Dalam hadist Rasulullah SAW dikatakan “Dua rakaat sebelum sholat Subuh itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.”
Shalat sunnah Subuh atau yang disebut qabliyah Subuh dilaksanakan sebelum shalat fardhu subuh. Shalat ini termasuk shalat sunnah rawatib yang dalam pelaksanaannya terdapat lafal niat shalat sunnah Subuh dan beberapa langkah-langkah mengerjakannya.
Anjuran untuk melakukan shalat sunnah rawatib berdasarkan pada sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda “Siapa yang sholat sunnah 12 rakaat sehari semalam, Allah dirikan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR Tirmidzi)
Bahkan lebih khususnya lagi, ada keutamaan shalat sunnah qabliyah Subuh dalam sebuah hadits riwayat Aisyah Ra yang mengatakan, “Nabi SAW tidaklah lebih menjaga suatu sholat sunnah melebihi dua rakaat sebelum sholat Subuh.” (Muttafaq alaih)
Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam an-Nawawi menyebutkan sebuah hadits mengenai keutamaan sholat qobliyah shubuh. Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا رَوَاهُ مُسْلِمٌ. وَفِي رِوَايَةٍ: لهما أَحَبُّ إلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيعً
Artinya: “Dua rakaat sebelum sholat Subuh itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim) Dalam riwayat lain dikatakan, “Dua rakaat sebelum Subuh itu lebih aku sukai daripada dunia dengan segala isinya.” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW sangat menjaga sholat qobliyah subuh ini. Hal tersebut juga dipaparkan oleh Aisyah RA:
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْر
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak melakukan satu pun sholat sunnah yang dilakukan secara terus-menerus melebihi dua rakaat (sholat fajar) Subuh.” (HR. Bukhari).
Menurut buku Panduan Dzikir Harian oleh Baharuddin, terdapat petunjuk dan contoh Nabi dalam melakukan dua rakaat sholat sunnah qobliyah subuh yaitu dengan meringankannya dan tidak memanjangkan bacaan. Namun tetap tidak melanggar rukun yang wajib dalam sholat.