Jakarta, EDITOR.ID,- Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina dan Muhammad Rizky atau Eky oleh geng motor di Cirebon, 8 tahun silam atau tepatnya tahun 2016 kini jadi sorotan luas publik. Termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan Presiden meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jelaskan secara transparan ke publik apa yang sebenarnya terjadi.
Menindaklanjuti perintah Presiden, polisi pun sampai menurunkan tim dari Propam Mabes Polri. Sumber menyebutkan bahwa tim Propam Mabes Polri dikabarkan sedang memeriksa sejumlah anggota Polri pada tahun 2016 yang diketahui menangani kasus ini. Yang diperiksa mulai penyidik sampai Kapolda saat itu.
Sementara itu Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat(Jabar) membentuk tim asistensi untuk mengawal penanganan kasus Vina, guna memastikan proses penyidikan berjalan sesuai dengan aturan.
“Polda Jabar telah membentuk tim asistensi yang terdiri dari Itwasda, Propam dan Ditreskrimum selaku pengawas penyidikan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat (8/6/2024).
Dia menekankan kepada masyarakat agar memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan demi menghormati keluarga korban.
“Mari bersama-sama menjaga dan menghargai para keluarga korban atas traumatis yang dialami sehingga semua bisa menjadi lengkap dan terang peristiwanya.” ungkapnya.
Jules menyampaikan pihaknya juga membuka hotline khusus dalam proses penyelidikan kasus pembunuhan Vina yang bertujuan untuk mengungkap kasus itu bisa segera menemukan titik terang.
Dia mengatakan masyarakat bisa menghubungi nomor tersebut apabila mengetahui informasi-informasi mengenai kasus pembunuhan itu. Menurutnya nomor yang bisa dihubungi yakni 0822-1112-4007.
“Kemudian kami membuka Hot Line Informasi pada nomor 0822-1112-4007 dengan syarat memberikan identitas sesuai dengan benar serta informasi yang dapat dipertanggung jawabkan,” ujar Jules.
Jika informasi tersebut relevan, maka tidak menutup kemungkinan informasi tersebut dapat membantu penyidik membongkar kasus pembunuhan ini.
“Tentu akan kami lakukan analisis sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, sehingga sama-sama kita imbau bijak dan bertanggung jawab memberikan informasi untuk menjaga dan menghargai keluarga korban dan menghindari traumatis keluarga korban,” ujar Jules.
Lebih lanjut, Jules mengatakan proses penyelidikan telah dilakukan secara profesional dan meyakinkan bahwa kasus tersebut akan diungkap secara transparan.
“Saat ini sudah ada Kompolnas dan Komnas HAM yang ikut mengawasi proses penyidikan yang sedang berjalan,” kata dia.