Jakarta, EDITOR.ID,- Pelaku kejahatan di dunia digital perbankan kini semakin canggih dan cerdik. Mereka memiliki berbagai modus untuk memperdaya dan menipu korbannya. Salah satu modus penipuan yang kerap terjadi adalah pemalsuan bukti transfer mobile banking, seperti BCA mobile, myBCA, dan KlikBCA, untuk membeli barang atau transfer uang secara online.
Pada kasus pembayaran transaksi online baik untuk membeli barang atau jasa, penipu berpura-pura menjadi pembeli barang atau jasa. Mereka biasanya melakukan pembelian lewat telepon atau WhatsApp.
Selanjutnya, mereka mengelabui calon korban dengan mengonfirmasi pembayaran serta memberikan screenshot bukti transfer dari mobile banking yang sudah diedit sedemikian rupa.
Dengan demikian, calon korban pun percaya bahwa transaksi sudah dibayar dan perusahaan mengirimkan barang yang ia jual.
Bukti transfer palsu biasanya memiliki berbagai ciri, yakni huruf tidak jelas dan tidak seragam, tata letak tulisan tidak rapi, serta warna tulisan tipis. Meski demikian, ada pula pelaku yang cerdik.
Mereka juga cerdik mengedit bukti transfer palsu dengan jenis huruf, tata letak, dan warna tulisan yang rapi seakan bukan hasil editan.
Pemalsuan bukti transfer mobile banking juga kerap digunakan dengan dalih “kelebihan transfer”. Pada modus ini, penipu meminta kelebihan uang yang sudah ditransfer ke rekening calon korban.
Pelaku juga menyertakan bukti transfer mobile banking yang telah diedit sedemikian rupa sebagai penguat. Karena tak awas, calon korban pun bisa dengan mudah terperdaya oleh bukti tersebut dan mengirimkan nominal uang yang diminta.
Agar tidak tertipu, nasabah Bank BCA sebaiknya mengetahui berbagai ciri bukti transfer palsu mobile banking.
Tips Menghindari Aksi Penipuan Bukti Transfer M-banking Palsu
Anda harus catat cara menghindari pemalsuan bukti transfer M-banking ini. Soalnya, cara menghindari pemalsuan bukti transfer M-banking ini bisa menghindarkan kita dari kerugian. Penerima transfer harus makin cermat memperhatikan bukti transferan yang mungkin saja adalah penipuan.
Oleh karena itu, nasabah Bank BCA perlu menyadari bahwa screenshot transfer mobile banking bukanlah bukti transfer yang valid. Nasabah harus melakukan verifikasi setiap melakukan transaksi dengan mengecek mutasi rekening di aplikasi mobile banking.
Lantas, bagaimana cara menghindari risiko penipuan pemalsuan bukti transfer mobile banking? Ada 3 cara guna menghindari pemalsuan bukti transfer M-banking yang harus kita tahu.
1. Jangan langsung percaya dengan bukti transfer BCA mobile
Saat menerima bukti transfer pembayaran atau transfer BCA mobile dari seseorang, kamu jangan cepat percaya bahwa uangnya sudah masuk. Terlebih, bila kamu merasa ada yang aneh atau mencurigakan pada bukti transfer tersebut.
2. Verifikasi bukti transfer dengan cek mutasi
Selalu lakukan verifikasi jika ada seseorang yang mengirimkan bukti transfer dengan cek mutasi rekening di BCA mobile, myBCA, atau KlikBCA.