Jakarta, EDITOR.ID,- Sutradara Dandhy Dwi Laksono mengaku tidak risau dan tidak terlalu memikirkan adanya laporan pihak tertentu ke Bareskrim Polri. Ia justru menasehati polisi agar cerdas memilah terkait laporan tersebut.
Sebagaimana diketahui buntut dari beredarnya Film Dirty Vote di media sosial dengan massif, sang sutradara Dandhy Dwi Laksono dilaporkan ke polisi. Pasalnya film ini dinilai menyudutkan salah satu pasangan calon (paslon) presiden yang tengah berkompetisi di Pemilu 2024.
Film dokumenter “Dirty Vote” menjadi bahan perbincangan hangat pasca perilisannya pada Minggu (11/2/2024) pukul 11.00 WIB di kanal YouTube PSHK Indonesia. Dokumenter ini menguak kecurangan yang sedang terjadi selama proses Pemilu 2024.
Lantas apa Jawaban Dandhy Laksono ketika mendengar dirinya dilaporkan ke Bareskrim?
Dandhy Laksono mulanya tak mau membahas terkait ada atau tidaknya ancaman setelah penayangan film tersebut.
“Kalau ancaman, saya cenderung untuk tidak ingin membahas. Sama-sama yang kita ketahui ada laporan masuk ke Bareskrim, dan saya pikir ya sudah nanti kita lihat saja arahnya ke mana,” kata Dandhy di Forum Webinar Bedah Film Dirty Votes untuk Kawal Pemilu Jurdil, Selasa (13/2/2024).
Dandhy berharap, pihak Kepolisian bisa memilah terkait laporan itu. Sebab, menurutnya dirinya memiliki data atau informasi yang solid terkait pembuatan film itu.
Dandhy pun juga menyinggung terkait laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Luhut Binsar Panjaitan terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
“Mudah-mudahan polisi juga cukup cerdas untuk melihat laporan itu dalam konteks sosial politik yang sedang terjadi dan tidak terulang kejadian seperti laporan Luhut kepada Haris dan Fatia dan kemudian menghabiskan uang negara dan resource negara untuk melayani laporan seorang pejabat yang dikalahkan di pengadilan,” ujarnya.
Lebih jauh ia menegaskan, dirinya tidak terlalu memikirkan ada atau tidaknya laporan atas film itu. Menurutnya, ia memiliki data dan tidak ada kepentingan apa pun.
“Menurut saya enggak terlalu risau akan hal itu, karena memang saya punya material yang saya butuhkan untuk defence, yang pertama data atau informasi yang solid dan kredibel, kedua barisan orang-orang yang punya integritas, bahkan ketiga independensi dalam hal stand poin politik, enggak partisan,” ungkapnya.
“Jadi tiga itu yang bikin saya confidence, dan memang di pertemuan pertama saya sampaikan bahwa saya enggak mau ada yang terafiliasi dengan paslon 1, 2, 3 yang terlibat dalam film ini. Saya ingin tutup semua pintu untuk kemungkinan orang melintir, melemahkan,” katanya.
Darimana Sumber Dana Produksi Dirty Vote
Sebelumnya Dandhy juga menjawab soal sumber dana produksi Dirty Vote. Ia mengaku Dirty Vote dibuat atas dasar sukarela banyak pihak. Sosok yang muncul dalam dokumenter itu juga disebut tak diberi bayaran.