Jakarta, EDITOR.ID,- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyebutkan pesawat jet tempur super canggih Rafale akan tiba pada awal 2026. Hal itu setelah pemerintah telah melunasi biaya pembelian 42 jet tempur Rafale yang terbagi dalam tiga termin. Pesawat tempur buatan Perancis generasi terbaru ini akan memperkuat skuadron TNI Angkatan Udara dan menjadikan Indonesia makin disegani dunia.
Unit pertama baru akan tiba di Tanah Air pada awal 2026, karena butuh waktu untuk memproduksi pesawat tempur canggih generasi 4,5 itu.
“Pesawat Rafale pertama akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026,” kata Kepala Biro Humas Kemenhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha lewat siaran persnya di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Pesawat tempur Rafale, kata dia, akan tiba di Indonesia bersamaan dengan persenjataan dan perangkat pendukungnya. Semua alat perang baru itu diharapkan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara.
Edwin menjelaskan, Rafale merupakan pesawat tempur canggih yang menjadi salah satu pesawat andalan negara anggota NATO. Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi, mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, serta serangan antikapal.
Kelebihan Rafale lainnya, lanjut dia, adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan, seperti rudal udara ke udara jarak jauh ‘beyond visual range’ (BVR) Meteor dan MICA.
Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh Scalp, rudal antikapal AM39 Exocet, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal Nexter 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2.500 peluru per menit.
Terkait pelunasan pembelian 42 Rafale, menurut Edwin, Kemenhan awalnya melunasi kontrak pembelian untuk enam unit pada September 2022. Kemudian, dilunasi kontrak pembelian untuk 18 unit pada Agustus 2023. Terakhir, dilunasi biaya pembelian 18 unit lagi pada Senin kemarin (8/1/2024).
“Dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini Dassault Aviation selaku produsen akan langsung memulai proses pembuatan 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia,” kata Edwin.
Kemenhan dilaporkan menghabiskan anggaran negara 8,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 122,8 triliun untuk membeli 42 unit jet tempur buatan perusahaan pesawat terbang terkemuka di Prancis itu. (tim)