Candaan Sebut Kata Bom ke Pramugari Penumpang Sok Usil Terancam Penjara

Hati-hati para calon penumpang pesawat terbang jangan sesekali bercanda soal mengucapkan kata bo*, contohnya seorang penumpang Pelita Air IP 205 di Bandara Juanda Surabaya - tujuan Jakarta diamankan petugas Bandara dan terancam penjara. Seorang penumpang Pesawat Pelita Air Bus A-320-200 atas nama Surya Hadi Wijaya dengan nomor kursi 14A, rute Surabaya - Jakarta pada Rabu (6/12) diamankan di Bandara Juanda Surabaya, pasalnya Surya Hadi Wijaya bergurau di dalam pesawat kepada Pramugari bernama Jesika bahwa tas nya berisi bom.

Bandara Juanda, Surabaya, EDITOR.ID – Hati-hati para calon penumpang pesawat terbang jangan sesekali bercanda soal mengucapkan kata bo*, contohnya seorang penumpang Pelita Air IP 205 di Bandara Juanda Surabaya – tujuan Jakarta diamankan petugas Bandara dan terancam penjara.

Seorang penumpang Pesawat Pelita Air Bus A-320-200 atas nama Surya Hadi Wijaya dengan nomor kursi 14A, rute Surabaya – Jakarta pada Rabu (6/12) diamankan di Bandara Juanda Surabaya, pasalnya Surya Hadi Wijaya bergurau di dalam pesawat kepada Pramugari bernama Jesika bahwa tas nya berisi bo*.

Pesawat Pelita Air Bus A-320-200 dengan nomer penerbangan I-P 205 dan No. Reg PK-BWD, dipiloti oleh Captain, Reyhan Ariga, Rute Surabaya (SUB) – Jakarta (CGK) dengan total penumpang 166 orang.

Sang pilot Reyhan Ariga saat mengetahui ada penumpang yang membawa bo* kedalam pesawat langsung menghubungi tower melaporkan hal tersebut ke pihak keamanan Bandara Juanda Surabaya.

Corporate Secretary PT Pelita AIr Service Agdya PP Yogandari menjelaskan adanya penundaan penerbangan tersebut, dari hasil investigasi, candaan seorang penumpang terkait mengucapkan kata bo” disampaikan ke pramugari Jesika, penumpang pesawat tersebut bernama Surya Hadi Wijaya yang duduk di kursi 14A.

Surya Hadi Wijaya mengaku hanya gurauan ia lontarkan saat pesawat sedang berjalan menuju landasan pacu.

Candaan pelaku berbicara kepada pramugari

Komandan Lanudal Juanda, Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo menjelaskan, ketika itu terduga pelaku Surya Hadi Wijaya akan menaruh barang berupa tas punggung di kabin pesawat.

Melihat hal itu pramugari pesawat Pelita Air yang bernama Jesika menco untuk membantunya memasukkan barang di kabin pesawat .

Dikarenakan tas penumpang tersebut terlalu berat, Jesika minta bantuan kepada terduga pelaku. Namun dengan santainya pelaku menjawab, tasnya berisi bom ujar pelaku.

Untuk lebih jelas percakapan antara Pramugari Jesika pramugari dengan terduga pelaku disampaikan ulang oleh Komandan Lanudal Juanda, Heru Prasetyo.

Jesika: Pak tolong bantu saya untuk angkat tas ini, karena ternyata berat.
Surya Hadi Wijaya: Iyalah mbak berat karena isinya bom.
Jesika: Bagaimana pak?

Tanpa menjawab pertanyaan Jesika, terduga pelaku berusaha menghindar dan menempati tempat duduk di kursi 14 A

“Terkait dengan statement yang dikeluarkan saat berada di dalam pesawat atau di dalam lingkungan bandar udara. Apalagi statement itu berefek kepada terancamnya keselamatan penerbangan,” kata Heru Prasetyo.

Heru Prasetyo mengingatkan kepada para calon penumpang pesawat untuk tidak meniru tindakan yang sudah dilakukan pelaku Surya Hadi Wijaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: