Agam, Sumatera Barat, EDITOR.ID,- Hari ketiga pascaerupsi Gunung Marapi, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 23 orang. Data ini dihimpun Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang hingga pukul 19.30 WIB, Selasa (5/12/2023).
Tim gabungan hingga kini masih menyisir tebing dan sejumlah lokasi agar bisa menemukan jenazah. Data SAR Padang menyatakan sebanyak delapan jenazah pendaki berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Dr Achmad Mochtar di Bukittinggi untuk diidentifikasi.
Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono, memastikan seluruh 23 jenazah pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi telah dievakuasi.
“Seluruh jenazah kita bawa ke RSAM Bukittinggi. Namun petugas masih tetap distandby-kan di sana untuk menyisir seluruh lokasi, guna memastikan pendaki diluar data yang terhimpun booking online,” kata Suharyono, Selasa (5/12/2023).
Pada kesempatan berbeda, Wakapolda Sumatra Barat, Brigjen Pol Edi Mardianto, mengatakan, tim gabungan mendapatkan kendala selama mengevakuasi para korban yang masih berada di sekitar cadas atau beberapa meter dari lubang kawah.
“Kendala medan yang berat dan erupsi Marapi masih terus menyembuhkan badai debu menyulitkan tim SAR gabungan untuk mengevakuasi secara cepat,” kata Edi.
Selama proses evakuasi tiga hari terakhir, aktivitas Gunung Marapi masih terus berlangsung. Catatan dari Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, hari ini, Selasa (5/12/2023) sudah erupsi sebanyak 6 kali. Lalu Marapi juga tercatat 108 kali menghembuskan abu vulkanik.
“Meletus dengan amplitudo 11.1-30.3 mm, dan durasi 26-84 detik. Hembusan abu vulkanik dengan amplitudo 1.5-28 mm, dan durasi 17-442 detik,” kata Ketua POS PGA Gunung Marapi, Ahmad Rifandi.
Ahmad merekomendasikan supaya masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak melakukan aktivitas dan juga pendakian pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, Abdul Malik mengatakan terdapat penambahan korban jiwa sebanyak 9 orang dari data sebelumnya. Penambahan ini berasal dari 12 orang pendaki kemarin dinyatakan masih hilang. “Sembilan orang dalam proses evakuasi. Satu orang masih dalam pencarian,” kata Abdul Malik.
Sebelumnya, 8 pendaki yang tewas telah berhasil dievakuasi turun oleh tim gabungan. Para korban langsung dibawa ke RSUD Achmad Mochtar Kota Bukittinggi.
Proses identifikasi korban tewas erupsi akan dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar. Sampai saat ini, baru 5 jenazah yang teridentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga.