Jakarta, EDITOR.ID,- Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak menjadi salah satu anggota Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Pentolan Gerakan Persaudaraan 212 ini berada dalam barisan para tokoh agama yang selama ini dikenal memiliki pengaruh di tengah masyarakat.
Yusuf Martak dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan bahwa mereka punya jaringan yang sangat luas. Itu terbukti, ketika ikut berhasil memenangkan duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Bahkan ia sempat pernah mendatangi kediaman Capres Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara. Saat itu ia mengatakan bahwa Prabowo meminta dukungan umat Islam. Namun ia kini justru lebih sreg mendukung dan berada di barisan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Yusuf Martak dikenal sebagai pentolan atau pemimpin GNPF Ulama. Gerakan ini sebelumnya bernama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) yang menjadi motor serangkaian gerakan menentang Basuki T. Purnama terkait masalah penistaan agama.
Puncaknya adalah aksi massa yang melibatkan jutaan orang pada 2 Desember 2016 lalu menuntut penuntasan kasus Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017 tersebut. Atau yang yang lebih dikenal dengan istilah Aksi 212.
Massa 212 ini sampai sekarang masih solid dan rutin menggelar acara Reuni 212 setiap tahun sekaligus memperingati aksi damai terbesar dalam sejarah Indonesia tersebut. Mereka berhimpun di bawah organisasi Persaudaraan Alumni (PA) 212, di mana Yusuf Martak menjadi Ketua Majelis Syuro-nya.
Berlatar belakang pengusaha dan pernah menjadi Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yusuf Martak memang berasal dari keluarga pedagang. Dia merupakan keponakan Faradj bin Said bin Awadh Martak atau yang lebih dikenal dengan nama Faradj Martak, seorang saudagar Arab kelahiran Hadhramaut.
Faradj Martak sendiri selama ini dikenal sebagai sahabat Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan RI.
Bahkan rumah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta yang menjadi tempat pembacanaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno dan Bung Hatta disebut-sebut milik Faradj Martak yang dihibahkan kepada Presiden RI I bernama lengkap Sukarno tersebut.
Menjadi tokoh penting di barisan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu, kini Yusuf Martak akan bahu-membahu dengan para tokoh dan elemen masyarakat lainnya memenangkan Anies-Muhaimin pada gelaran pesta demokrasi tahun 2024 ini.
Yusuf Muhammad Martak penah menjabat sebagai Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk masa kepengurusan tahun 2015 sampai 2020.