Jakarta, EDITOR.ID. – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan keanggotaan judi kasino di Genting, Malaysia, atas nama mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), selama penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan sekaligus Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri menyatakan bahwa KPK akan mendalami temuan kartu keanggotaan tersebut.
“Tentu kami akan dalami lebih lanjut, karena ini bagian dari rangkaian temuan proses penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian saat itu, sehingga kami perlu dalami lebih lanjut,” kata Ali Fikri saat di konfirmasi Senin (13/11).
Ali menambahkan, kartu keanggotaan kasino Judi Malaysia tersebut bertuliskan ‘Junket’ dengan no 12479988006 1603 62 atas nama Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Ali, penemuan kartu keanggotaan kasino judi Genting Malaysia atas nama SYL pernah disampaikan Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu.
Menurut Ali, KPK tidak akan diam terkait temuan tersebut, dan kini masih terus didalami.
“Tentu kami akan dalami lebih lanjut, karena ini bagian dari rangkaian temuan proses penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian saat itu, sehingga kami perlu dalami lebih lanjut,” sambungnya.
Sebelumnya lembaga anti rasuah juga menemukan cek senilai Rp2 triliun. Akan tetapi, cek tersebut dikonfirmasi palsu oleh PPATK.
Selain uang, tim penyidik juga mengamankan dokumen transaksi uang, pembelian aset, dan barang bukti elektronik. Serta 12 pucuk senjata api, yang belakangan pihak kepolisian menyebutkan bahwa keseluruhan senjata api itu merupakan hibah dan legal (resmi).
“Tentu berikutnya tim akan melakukan analisis untuk dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara yang sedang kami lakukan penyelesaiannya dalam proses penyidikan ini,” kata Ali
Namun KPK masih. tetap menelusuri lebih jauh soal temuan cek senilai Rp2 triliun tersebut.
“Palsu atau aslinya nanti akan dibuktikan di depan hakim, itu prinsip bagi kami sebagai penegak hukum. Berbicaranya seperti itu,” jelas Ali.
Menurut Ali, bagi KPK lebih mengedepankan F temuan fakta-fakta hukum daripada bukan sekadar argumentasi maupun persepsi.
“Karena ranah kami adalah fakta-fakta hukum yang sebenarnya perlu diuji nanti depan majelis hakim, termasuk dugaan ditemukamnya adanya kartu keanggotaan di kasino tadi,” terang Ali.
Semua dugaan dan temuan akan dibuktikan di persidangan. Diuji di hadapan majelis hakim.
“Termasuk dugaan ditemukannya adanya kartu keanggotaan di kasino tadi … kalau yang sudah beredar itu kan ada di Malaysia,” imbuh Ali.