Solo, Jawa Tengah, EDITOR.ID,- Suasana ketegangan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai terasa. Terutama dari PDI Perjuangan yang masih tidak ikhlas dan tidak rela kadernya, Gibran Rakabuming Raka diberi kepercayaan Prabowo Subianto, untuk meniti karir politik yang lebih tinggi, sebagai pendampingnya.
PDIP tak ingin dan tidak mendukung jika putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dinaikkan “pangkat”nya menjadi bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo dengan alasan belum waktunya.
Tidak adanya dukungan dari PDIP itu terbukti secara tersirat dan gestur politik. Sepertinya Gibran makin dijauhi orang-orang PDIP. Sinyal tersebut terasa ketika enam bupati di Solo Raya yang notabene dari PDIP tiba-tiba kompak tidak menghadiri acara peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo Solo di Jawa Tengah pada Senin (30/10/2023).
PLTSa Putri Cempo Solo itu merupakan proyek prioritas dari Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Kabar itu pertama kali disampaikan akun TikTok @solo.times. Dalam video tampak Gibran berdiri di samping plakat yang seharusnya ditandatangani bersama dengan Bupati Karanganyar, Bupati Boyolali, Bupati Sragen, Bupati Klaten, Bupati Wonogiri, dan Bupati Sukoharjo.
Karena tak hadir, komitmen proyek itu ditandatangani perwakilan pejabat yang hadir. Setelahnya, hanya Gibran seorang yang membubuhkan tanda tangan di kolom Wali Kota Solo.
“Baru ini !! Enam Bupati tak hadiri ttd komitmen PLTSa Putri Cempo yang digelar Gibran,” tulis akun TikTok @solo.times dalam videonya, dikutip Selasa (31/10).
Sementara Gibran Rakabuming Raka di sela peresmian pengoperasian PTLSa Putri Cempo Solo mengatakan saat ini PLTSa tersebut bisa langsung dimanfaatkan oleh warga.
“Disalurkan lewat gardu yang ada di Palur,” kata Gibran dikutip dari Antara.
Nantinya, PLTSa Putri Cempo akan mampu menghasilkan 8 MW listrik sekali produksi. Meski demikian, untuk sementara ini baru menghasilkan 5 MW listrik.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kerja sama dengan kabupaten sekitar di Solo Raya untuk kesepakatan pengiriman sampah mengingat PLTSa Putri Cempo merupakan solusi pengolahan sampah untuk wilayah Solo Raya.
“Sekitar Solo berkomitmen setelah lima tahun ke depan untuk mengirim sampah ke sini. Artinya selama lima tahun ini kami menghabiskan gunung sampah kami sendiri dulu, baru kemudian nanti menerima sampah dari luar kota,” kata Gibran.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku operator PLTSa Putri Cempo Elan Suherlan mengatakan pembangkit listrik tenaga sampah tersebut merupakan fasilitas yang dapat digunakan secara bersama-sama untuk pembelajaran berbagi pengetahuan.