EDITOR.ID, Jakarta,- Pasca pencopotan Helmy Yahya dari kursi Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik TVRI (LPP TVRI), Dewan Pengawas (Dewas) lembaga penyiaran milik negara ini langsung tancap gas “memburu” sosok yang akan mengisi kursi lowong Dirut yang umurnya hanya dua tahun itu.
Dewas TVRI membuka seleksi cukup cepat. Jadwal pendaftaran hanya diberi waktu sembilan hari untuk mengejar waktu. Dalam kondisi yang sangat singkat munculah 30 nama calon. Mereka datang dari berbagai latar belakang.
Mulai dari Dirut TV Swasta Nasional Besar, akademisi, sutradara hingga mantan pengurus PSSI.
Perebutan Dirut TVRI kali ini sangat keras dan ketat. Paling tidak 6 calon yang kuat. Ada Iman Brotoseno yang punya latar belakang sutradara film. Kemudian juga ada Charles Bonar Sirait yang selama ini dikenal sebagai presenter TV.
Kemudian juga ada Suryopratomo, Dirut Metro TV yang punya pengalaman panjang mengelola pertelevisian. Ada juga Gusti Randa yang berpengalaman menjadi advokat dan pernah mengurusi di organisasi PSSI.
Ada juga wajah baru, yakni Dr. Audrey Tangkudung. Ia berlatar belakang akademisi juga praktisi media televisi.
Sosok yang satu ini memang belum banyak dikenal. Namun sepak terjangnya di dunia media massa tak diragukan lagi. Merintis karir awal sebagai wartawan handal Majalah Gatra segudang pengalaman pernah dilalui wartawan yang ulet ini.
Prestasi jurnalis yang sarat pengalaman ini ia pernah menembus orang terkaya di Asia, Liem Sioe Liong (Sudono Salim). Audrey pernah melakukan wawancara khusus dengan bos Salim Grup, sosok konglomerat yang tak mudah didekati.
Pengalaman di dunia Televisi juga lengkap. Karena selepas dari Majalah Gatra, Audrey Tangkudung sempat malang melintang belajar tentang manajemen televisi dari seorang maestro penyiaran Indonesia.
Jabatan Direktur di berbagai TV pernah diembannya. Diantaranya Q Channel TV, Swara TV, Manado Televisi, CNTV sampai ke TV Desa Net dan TV Polri.
Ia kemudian merintis sejumlah lembaga penyiaran lokal di seluruh Indonesia dan menyatukan TV-TV lokal ke dalam satu wadah bernama Bhineka Nusantara TV. Sebuah televisi yang mengusung misi menyatukan Indonesia dalam bingkai NKRI.
Kini Dr. Audrey Tangkudung menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Pasca Sarjana UI (ILUNI UI).
Dengan kompetensi lengkap yang dimilikinya, publik menjagokan Audrey Tangkudung menahkodai TVRI kedepan sekaligus menjadi benteng penjaga institusi televisi milik bangsa ini dari kepentingan politik dan bisnis kelompok tertentu. Karena dari calon Dirut TVRI, Audrey termasuk calon yang netral dari kepentingan tertentu yang ingin mengintervensi penyiaran milik publik itu.