Jakarta, EDITOR.ID,- Hari ini Sultan Rif’at Alfatih masuk ruang operasi dan bakal menjalani lima tindakan medis. Perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sangat besar terhadap penderitaan yang dialami Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya ini.
Selain memerintahkan dokter terbaik yang dimiliki Rumah Sakit Pusat Polri Kramat Jati (RSPP), Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga memerintahkan agar Sultan Rif’at dirawat di ruang yang sangat bagus.
Sultan Rif’at Alfatih adalah mahasiswa yang menjadi korban terjerat juntaian kabel yang berada di Jalan Antasari, Jakarta Selatan milik PT Bali Towerindo Tbk, sebuah perusahaan go publik yang sahamnya listing di lantai bursa dengan kode trading “BALI”.
Hera ibu kandung Sultan Rif’at Alfatih mengatakan, hari ini, Selasa (22/8/2023) putra tercintanya akan masuk ke ruang operasi untuk mendapatkan 5 tindakan di ruang operasi.
Diantaranya Fluoroscopy atau pemeriksaan tenggorokan dengan sinar X, penyedotan cairan paru dan penyuntikan lemak pita suara.
Ibu Sultan Ri’fat meminta doa kepada seluruh rakyat Indonesia yang memiliki rasa simpatik dan empati terhadap penderitaan yang dialami putranya.
“Kami mohon doa, untuk Seluruh rakyat Indonesia untuk kesembuhan anak saya,” ujar Hera Lirih.
Ibu Hera selaku orang tua Sultan Rif’at juga tak mampu menahan rasa terharunya. Ibu ini bahkan meneteskan air matanya karena tak disangka para mahasiswa Universitas Brawijaya masih memiliki kesadaran dan kebaikan dengan melakukan aksi sosial dan solidaritas.
Penggalangan dana yang dilakukan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, membuat keluarga korban terjerat kabel fiber optik, Rifat Sultan terharu dan tidak bisa berkata-kata lagi kecuali mengucapkan terima kasih dan sangat apresiasi dengan anak-anak mahasiswa Unibraw.
“Ibu hanya bisa mengucapkan terima kasih, benar-benar ibu terharu betapa perhatian besar anak-anak mahasiswa Unibraw, para tenaga pengajar, alumni yang telah memberikan perhatian besar kepada kami yang sedang mengalami ujian ini, semoga Tuhan Allah SWT memberikan pahala dan kebaikan buat kampus Unibraw,” ujar Hera ibu dari korban kabel Rif’at.
Yang sangat mengecewakan adalah sikap dari pemilik kabel, yakni PT Bali Towerindo Sentral Tbk. Hingga kini perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki publik itu belum juga bertanggung jawab atas peristiwa yang menimpa Rifat Sultan Al-Fatih dalam peristiwa jeratan kabel menjuntai di Jalan Pangeran Antasari Cilandak Jakarta Selatan.
Menurut Ibu Rifat Sultan, disaat mahasiswa dan orang lain peduli, pihak perusahaan sampai saat ini masih belum menunjukan itikat baik, bahkan membesuk Rifatpun tidak dilakukan.