Jakarta, EDITOR.ID,- Sosok pendamping bakal calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto hingga kini masih menjadi teka-teki dan rasa penasaran. Informasi terbaru konon kabarnya figur cawapres mengerucut ke nama Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas.
Salah satu tokoh relawan Jokowi ini mengaku mendapatkan informasi A satu jika pembahasan cawapres oleh koalisi mengerucut ke nama Gibran dan Erick. Nama kedua sosok itu menguat usai Partai Golkar dan PAN memutuskan bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) besutan Gerindra dan PKB.
Michael Umbas menyebut cawapres Prabowo mengerucut ke Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka.
“Relawan ABJ mendapatkan kabar bahwa posisi cawapres Prabowo makin mengerucut ke dua nama yakni Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka,” Ketua Umum ABJ, Michael Umbas, kepada wartawan, Minggu (13/8/2023).
Umbas mengatakan PAN sudah pasti menyodorkan Erick Thohir dan kemungkinan Golkar akan menyodorkan Gibran namun masih menunggu hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Sedangkan PKB, kata dia, akan menyodorkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan dia menduga Cak Imin bisa juga mendukung Gibran.
“Namun dengan bergabungnya PAN dan Golkar, Cak Imin kemungkinan akan kompromistis dan bisa saja ikut mendukung Gibran juga. Pak Prabowo sendiri disebut nyaman baik ET (Erick Thohir) maupun Gibran. Jika hasil MK tidak lolos soal batas usia maka peluang ET sudah di tangan sebagai cawapres Prabowo,” ucapnya.
Umbas mengaku relawan ABJ diminta Jokowi untuk bersabar dan menunggu sebentar. Menurutnya, meskipun nanti Gibran menjadi cawapres Prabowo, ABJ tetap akan menunggu keputusan Jokowi.
“Secara organisasi ABJ sudah sangat siap dan sudah terus berkonsolidasi termasuk membentuk desk pemenangan pilpres dengan kekuatan darat dan cyber. Dalam waktu dekat kami akan memastikan arah dukungan politik,” ujarnya.
Dia mengklaim arah ABJ berlabuh juga merupakan pilihan politik Jokowi. Menurutnya, selama ini Jokowi sering diklaim telah mendukung Ganjar Pranowo meskipun sebetulnya merasa tidak nyaman karena digiring dan dikooptasi mendukung salah satu calon.
“Beliau kan presiden yang sedang memimpin dan pasti punya kalkulasi dan pertimbangan tersendiri. Kepada kami beliau berulang-ulang bilang sabar aja, saya akan bawa gerbong relawan ini kepada pilihannya. Tentu saja ABJ berada dalam rangkaian itu, apakah kami datang duluan atau nanti beriringan, bersamaan nah itu soal teknis saja,” imbuhnya.