Internasional, EDITOR.ID. Negara anggota BRICS dilaporkan sedang mendiskusikan kemungkinan untuk menciptakan mata uang baru, ujar anggota parlemen Rusia Alexander Babakov.
Nantinya, mata uang ini akan menjadi mata uang tunggal bersama untuk memfasilitasi perdagangan yang dilakukan negara-negara anggota BRICS.
Latar Belakang BRICS
Siapa yang tak kenal dengan mata uang DOLLAR di Benua Amerika Serikat yang sudah mendunia itu, di Benua Eropa bagi negara-negara Uni Eropa sudah ada mata uang EURO, hal terst terbentuk karena kesamaan geografis.
Kini muncul BRICS terbentuk karena kesamaan nasib. Negara besar ini, terutama China dan India apabila bertransaksi dagang harus menggunakan dollar Amerika Serikat (AS), Harus?
Mereka sepakat tidak harus!
Rusia sepertinya tak tinggal diam. Maka Rusia bersama dengan China, India, Brasil dan Afrika Selatan (BRICS = Brazil – Russia India – China – South Africa); mereka membuat mata uang sendiri.
Seperti diketahui bahwa AS bukan saja dikenali sebagai “preman” dunia yang bisa menyerbu Panama, Iran, Irak, Libya bahkan lainnya, tanpa sanksi apa pun dari PBB apalagi negara lain.
Dan fakta yang terjadi, AS selalu menjatuhkan sanksi embargo apa pun ke negara yang tak mereka sukai.
Sanksi paling mutakhir dijatuhkan ke Rusia karena perang melawan Ukraina
Tidak ada yang bisa memberi sanksi apa pun apabila mereka bertransaksi menggunakan mata uang mereka sendiri.
Kemungkinan besar lima negara ini juga akan segera membuat mata uang bersama, mata uang BRICS. Tampaknya imperium AS dengan senjata Dollar mereka sedang menuju jurang keruntuhan.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Afrika Selatan pada bulan Agustus 2023
Kini BRICS sedang mengerjakan mata uang baru – Wakil Ketua Duma Negara Federasi Rusia Alexander Babakov.
“Rincian akan dipresentasikan pada KTT BIRCS mendatang di Afrika Selatan.”
Mata uang akan didukung oleh emas dan komoditas lain, minyak dan litium. Namun, ini tidak akan segera terjadi.
Langkah sebelumnya adalah kemampuan untuk memperdagangkan mata uang lokal negara-negara anggota BRICS, termasuk banyak mata uang baru, seperti Arab Saudi, Iran, Nigeria,
Meski belum ada verifikasi dari anggota lain, kabarnya pembicaraan terkait mata uang baru ini akan dimulai pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Afrika Selatan pada bulan Agustus mendatang.
Meski hanya beranggotakan 5 negara, BRICS berkontribusi terhadap 40% populasi dunia, 25% GDP, dan 18% perdagangan dunia.
Pendapat seorang pengamat dari Indonesia
Seorang akedemisi, penulis, pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan, Connie Rahakundini Bakrie melihat hal yang dia tulis di akun medsos resminya @connierahakundinibakrie.