Bandar Lampung, EDITOR.ID,- Perampokan dilakukan sekelompok orang bersenjata terjadi di sebuah bank di Bandar Lampung siang bolong. Kejadiannya sangat dramatis. Perampok mengumbar tembakan senjata air soft gun ke karyawan bank satu per satu sambil berlarian.
Pihak kepolisian menyebut pelaku perampokan disinyalir ada tiga orang. Mereka merampok Bank Arta Kedaton Makmur bertempat Jalan Laksamana Malahayati I, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung.
Satu pelaku bernama Heri Gunawan berhasil ditangkap oleh karyawan bank. Sedangkan pelaku lainnya berhasil kabur. Perampok sempat melukai tiga orang petugas keamanan bank. Para satpam itu terkena tembakan peluru air soft gun yang diarahkan para perampok saat mereka akan dibekuk.
Diketahui pelaku menggunakan pistol air softgun, nampak dari video viral yang beredar di media sosial,
Ke-tiga karyawan bank yang tertembak dengan gerak cepat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Dua Perampok Kabur Diburu Polisi
Dalam insiden perampokan ini dua pelaku berhasil kabur. Namun polisi terus memburu dua pelaku komplotan perampok bank yang dipimpin Heri Gunawan tersebut. Polisi mengerahkan seluruh jajaran Polres di Lampung untuk segera menangkapnya.
Kapolda Lampung Irjen Akhmad Wiyagus memerintahkan kepada seluruh jajarannya semua Polres Lampung bekerjasama mengejar para komplotan tersebut.
“Mohon dukungan doa serta kerja sama seluruh lapisan masyarakat apabila mengetahui pelaku kriminal laporkan kepada Polisi,” kata Akhmad Wiyagus.
Sementara Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad secara tegas mengatakan, “Semua perampok Bank Arta Kedaton Makmur harus segera ditangkap,” ujar Zahwani Pandra Arsyad ketika di konfirmasi, Minggu (19/3).
“Kapolresta Bandar Lampung serta Polres jajaran lainnya pasti akan akan memburu pelaku sampai kemanapun dengan tindakan tegas dan terukur,” Zahwani Pandra Arsyad.
Penyidik Polda Lampung telah melakukan identifikasi terhadap dua perampok pelaku lainnya, dan sudah diketahui identitasnya.
Perampokan Berjalan Dramatis
Tito Alexander seorang Petugas keamanan Bank Arta Kedaton Makmur bersama Teller Bank tersebut bernama Agnes baru saja tiba dari Bank Mayora — setelah mengambil uang.
“Tiba-tiba datang seorang pelaku merebut tas yang dipegang satpam Tito Alexander dan terjadi tarik-menarik antara pelaku dengan satpam Tito,” ujar Zahwani Pandra Arsyad dalam konferensi pers.
Zahwani Pandra Arsyad menyebut, saat itu dua petugas keamanan Bank, Tito Alexander bersama Satpam dari Bank Mayora bernama Kismanto sedang mengawal pengiriman uang dari Bank Mayora ke BPR Arta Kedaton Makmur.
Saat di pintu utama Bank tersebut, dua petugas keamanan Bank berhadapan dengan pelaku utama perampokan yang diketahui bernama Heri Gunawan (42), yang kemudian langsung mengeluarkan senjata air softgun dari balik bajunya lalu langsung menembakkan ke arah Tito dan Kismanto.
Aksi Heri Gunawan itu nyaris menghilangkan nyawa Agnes Sanjaya, seorang karyawati BPR tersebut, mengingat situasinya dirinya tak luput dari tembakan pelaku utama perampokan di tempat dia bekerja sebagai teller Bank.
Agnes Sanjaya terkena tembakan dibagian dadanya, namun dirinya selamat karena lukanya tak begitu parah hingga diperbolehkan pulang pada sore harinya.
Dari hasil pemeriksaan awal terhadap pelakunya, diketahui seorang pemilik toko bangunan (TB) atau toko matrial.
Hery Gunawan, mengaku toko nya sedang bangkrut hingga banyak hutang, hingga berbuat nekat melakukan perampokan Bank dikarenakan dirinya sedang dikejar-kejar oleh sales karena belum bayar hutang.
Hery Gunawan sebagai Bos — pemilik toko material/TB bernama Logam Jaya di Natar, Lampung Selatan — dia memiliki sejumlah karyawan yang harus digaji dan pastinya memiliki kendaraan mobil.
Kepada petugas penyidik Hery Gunawan mengaku kerap kali dikejar-kejar oleh sales lantaran Hery Gunawan belum membayar hutang bahan-bahan material jualannya.
Saat ditemui salah seorang sales di TB Logam Jaya, Dodi (35) di lokasi toko mengaku, iya mengaku benar sebagai sales yang menyuplai bahan material untuk TB Logam Jaya milik Hery Gunawan.
Dodi mengungkapkan kalau Hery Gunawan berhutang padanya sebesar Rp 25 juta perihal pembayaran sejumlah bahan material.
Dodi sangat menyayangkan kejadian tersebut, dan menurutnya, “saya nggak nyangka kalau Hery Gunawan berbuat senekat itu, merampok Bank,” kata Dodi.
“Padahal selama 2 tahun terakhir, pembayaran selalu lancar-lancar saja,” sambungnya.
Dodi bahkan merasa heran, hingga Dodi menduga-duga ada sesuatu yang membuat Hery Gunawan bisa berani berbuat senekat itu, dalam hatinya.
Polisi Temukan Bong saat Geledah Rumah Tersangka Perampokan BPR Arta, Kedaton Makmur
Saat Polisi melakukan penggeledahan di rumah tersangka perampokan BPR Arta Kedaton Makmur, Jalan Pulau Seram No. 7, Kampung Sawah, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung.
Polisi menemukan alat penghisap sabu atau bong
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan, tersangka Heri Gunawan dinyatakan positif mengonsumsi narkoba berdasarkan hasil tes urine.
“Selain itu juga ditemukan senjata tajam (sajam) berupa satu celurit dan satu sangkur,” kata Pandra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/3).
Menurut Zahwani Pandra Arsyad, Polisi saat ini tengah melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap tersangka dan sejumlah saksi-saksi.
TB Logam Jaya, Toko Matrial milik Heri Gunawan Bangkrut
Toko materialnya mengalami kebangkrutan, hal itu menjadi alasannya tersangka berbuat nekat merampok BPR Arta Kedaton Makmur.
Heri mengakui melakukan perampokan tidak beraksi sendirian.
Bersama dua temannya yang disebutnya bernama Ewok, asal Jabung, Lampung Timur (Lamtim).
Video pengakuan Perampok BPR Arta Kedaton Makmur
Selain Viral video saat terjadi perampokan bersenjata di BPR Arta Kedaton Makmur, jumat (17/3) viral juga video pengakuan pelaku utama perampokan di BPR tersebut.
Terlihat wajah Heri Gunawan babak belur, luka diwajahnya sudah,di plester.
Pengakuan Heri, bertemu dengan pelaku lainnya yang dipanggil Ewok, ngakunya bertemu di dekat bank tersebut.
Ia bahkan dipinjami Ewok sebuah senjata airsoft gun berwarna putih.
Sedangkan Heri Gunawan juga punya senjata airsoft gun warna hitam, ia akui sebagai miliknya.
Kemudian Heri menjelaskan alasan melakukan perampokan dengan bersenjata, menurutnya karena terpaksa — butuh uang.
Usahanya, yaitu toko material yang dikatakannya bernama TB Logam di Natar, Lampung Selatan bangkrut.
Pelaku Perampokan BPR Arta Kedaton Makmur tang sudah sebagai sebagai tersangka utama ternyata memiliki kartu kuning RSJ.
Penyidikan kasus perampokan Bank dengan bersenjata ini menurut Dirreskrimun Polda Lampung, Kombes Reynold EP Hutagalung, ketika dimintai konfirmasinya mengatakan, didapati kartu kuning dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) milik Heri Gunawan, tertera dalam kartu tersebut, bahwa Heri Gunawan sudah lama memilikinya.
“Ini juga kita masih melakukan pendalaman terkait motifnya. Walaupun di awal, ia mengaku terkait dengan masalah perekonomian,” ungkap Reynold EP Hutagalung.
Kebih dalam lagi menurut Reynold, bahwa Heri terbukti kecanduan narkotika sehingga dia sempat vdirehabilitasi di RSJ Lampung.
Dugaan sementara, pelaku Heri Gunawan sebagai pecandu narkoba sampai sekarang belum lepas dari masalah ini.
Sebagai pecandu narkoba, untuk menekan ketergantungannya, Heri membutuhkan obat penenang.
“Dari informasi keluarganya Heri Gunawan, sudah delapan tahun kecanduan narkoba,” ungkap Reynold saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Jumat (17/3/2023) malam.
Reynold juga mengklaim bahwa pihaknya sudah menyelidiki alamat yang tertera di kartu kuning tertera nama Heri Gunawan, dan juga tertera alamat, Jl Pulau Seram No. 7, Kampung Sawah, Tanjungkarang Timur (TkT).
Pagi hari rekan-rekan wartawan melakukan pengecekan untuk datang ke alamat yang tertera di kartu kuning milik Heri Gunawan.
Dari hasil pengecekan wartawan di Kampung Sawah, tak ada yang mengenal tersangka perampok BPR Arta Kedaton Makmur, tak ada yang mengenal Gunawan.
Ketika wartawan kembali mengkonfirmasi ke pihak Kepolisian, Polisi menduga alamat yang tertera di kartu kuning tersebut palsu.
Oleh karena demikian kenyataannya, polisi bertekat untuk menelusuri rekam jejak sidik jari Heri Gunawan sebagai tersangka, sebagai pecandu narkoba.
“Data fingerprint (sidik jari), bahwasanya benar HR (Heri) adalah warga Bandarlampung,” ungkap Reynold EP Hutagalung. ***