Tertimbun 9 Hari dari Reruntuhan Gempa 7,9 M di Turki-Suriah Mukjizat Ibu dan 2 Anaknya Masih Hidup

Masih Hidup Tertimbun 9 Hari

Tertimbun 9 Hari dari Reruntuhan Gempa 7,9 M di Turki-Suriah Mukjizat Ibu dan 2 Anaknya Masih Hidup

Turki-Suriah, EDITOR.ID – Kamis, 16 Februari 2023. Pemandangan dari udara yang direkam dengan kamera tak berawak, drone membidik bangunan-bangunan yang runtuh akibat gempa super dahsyat 7,9 skalal richter menggoyang meruntuhkan sekaligus mematikan.

Video juga berhasil merekam selama operasi penyelamatan yang sedang berlangsung di Kahramanmaras, Turki tenggara, pada 14 Februari 2023.

Seorang ibu muda dan dua anaknya yang masih kecil ditemukan hidup-hidup di Turki setelah bertahan selama sembilan hari di bawah reruntuhan menyusul gempa dahsyat yang terjadi di Turki- Suriah minggu lalu.

Ibu dan kedua anaknya yang masih kecil ditemukan dalam keadaan hidup sembilan hari setelah gempa berkekuatan 7.9? Magnitudo di Turki pada 6 Februari 2023 terjadi pagi pukul 04:17,  Ela dan kedua anaknya berhasil diselamatkan di Hatay, merupakan salah satu daerah terparah oleh gempa di Turki.

Fenomena peristiwa ajaib ini tentu menjadi semakin langka di  Turki dan Suriah bahkan dunia.

Seorang wanita dan dua anaknya yang masih kecil ditemukan hidup-hidup di Turki setelah bertahan selama sembilan hari di bawah reruntuhan setelah gempa dahsyat minggu lalu.

Video menggunakan  kamera drone yang beredar di media sosial menunjukkan kota Hatay di Turki telah luluhlantak hancur berubah berkeping-keping.

Ela dan kedua anaknya terselamatkan di Hatay dalam kondisi kota yang keadaannya sedemikian itu,  Hatay diketahui merupakan salah satu dari 10 provinsi selatan di negara Turki yang dilanda gempa dahsyat, tercatat dalam berita terbaru 15 Februari 2023, korban yang telah dinyatakan tewas lebih dari 41.000 orang termasuk negara  tetangganya Suriah.  Mereka yyang tewas rata-rata berada di bawah reruntuhan selama 228 jam.

Rekaman video menggunakan drone menunjukkan puluhan petugas penyelamatan bencana alam (AFAD) tengah sibuk mengevakuasi para korban dari reruntuhan sejak beberapa hari, ketika disuatu tempat menjumpai Ela dan kedua anaknya dan segera langsung menyelamatkan dari lokasi beberapa bangunan yang sudah runtuh.

Kedua anaknya yang masih kecil itu dievakuasi dengan sangat hati-hati dan Ela beserta kedua anaknya langsung dibungkus dengan selimut lalu segera  dibawa dengan tandu, dengan ambulans  dilarikan ke rumah sakit.

Penyelamatan ajaib ini terjadi setelah seorang ayah dan putrinya yang berusia 15 tahun, serta seorang wanita berusia 42 tahun, semuanya diselamatkan dalam semalam.

Tayangan TV di negara itu menunjukkan pekerja darurat bersorak gembira dan lega.

Momen seperti itu menjadi sangat langka di Turki – Suriah bahkan dunia, seiring berjalannya waktu bencana terjadi dibelahan bumi manapun, namun para pejabat yang sempat mengetahui peristiwa ini  mengatakan mereka bertekad untuk terus melakukannya sampai setiap orang yang selamat yang terjebak hingga diketemukan.

Salah satu dari dua anak Ela terlihat meneteskan air dan terbungkus selimut setelah ditarik dari puing-puing di Kota Hatay yang sudah rata dengan tanah, salah satu dari 10 provinsi selatan Turki yang diguncang gempa pada 6 Februari yang menewaskan lebih dari 41.000 orang telah dinyatakan tewas akibat gempa.

Mukjizat banyak korban yang berhasil diselamatkan meskipun proses evakuasi terkendala karena petugas AFAD mengalami suhu musim dingin yang hampir membuat tubuh membeku.

Para korban yang tertimbun dari reruntuhan bangunan dipastikan kehilangan tempat tinggal akibat kehancuran akibat gempa super dahsyat di kota-kota di kedua negara.

“Kami akan melanjutkan pekerjaan kami sampai kami memindahkan warga terakhir yang tersisa di bawah bangunan yang runtuh,” ucap Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Selasa (14/2/2023) malam setelah rapat kabinet yang diadakan di markas besar badan bencana negara itu.

Dari hasil rekaman video terlihat  kerusakan sangat parah ribuan bangunan – bangunan, hancur, dan diperkirakan akan selesai dalam seminggu dilakukan rekonstruksi, dikabarkan akan dimulai dalam beberapa bulan kedepan, seperti yang dikatakan oleh pemimpin Turki Erdogan.

“Kami akan membangun kembali semua rumah dan tempat kerja, yang hancur atau tidak dapat dihuni akibat gempa, dan menyerahkannya kepada pemilik yang sah,” tambahnya..

Pihak pemerintah Turki telah mendata memperkirakan ada lebih dari 105.000 orang kini dalam keadaan terluka akibat  gempa di Turki – Suriah. Dan tercatat ada lebih dari 13.000 orang kini  masih dirawat di rumah sakit.

Erdogan telah mengakui adanya masalah dalam tanggapan awal terhadap gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang melanda negaranya  pada 6 Februari  lalu,  tetapi Erdogan mengklaim, dia mengatakan situasinya sekarang sudah terkendali.

“Kami menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kami tetapi juga dalam sejarah umat manusia,” kata Erdogan.

“Lebih dari 2,2 juta orang telah meninggalkan daerah yang paling parah,” sambung Erdogan.

Meski seminggu telah berlalu sejak bencana terjadi, skala gempa susulan sebenarnya  masih terus terjadi. Namun, rekaman drone dari Hatay pada hari Rabu memberikan gambaran kehancuran yang sangat masiv.

Pesawat tak berawak itu melayang di atas puluhan tumpukan puing yang dulunya merupakan gedung apartemen bertingkat, saat petugas penyelamat melanjutkan upaya mereka untuk menemukan orang.

Melihat rekaman video dari kamera tak berawak, drone  menunjukkan bahwa wilayah Kota Hatay dan sekitarnya nyaris rata dengan tanah, hal tersebut menunjukkan keputusasaan para keluarga korban melihat dari  rekaman video tersebut untuk menyelamatkan keluarga mereka dari reruntuhan dan beranggapan bahwa mereka telah tewas.

Namun tidak bagi Seher (15), kelahiran Suriah, dan ayahnya Faez Ghanam berhasil  terselamatkan dari reruntuhan puing-puing bangunan di Kota Hatay, Turki selatan, pada Selasa malam, sekitar 210 jam setelah gempa pertama.

Setelah petugas darurat AFAD di Kota Hatay mendapati sosok tubuh Faez,  sesegera mungkin membawa Faez Ghanam yang diketahui telah 208 jam tertimbun dibawah reruntuhan bangunan runtuh akibat gempa untuk segera diselamatkan nyawanya.

FAD nampak juga membawa jenazah Mujde Cavlak berusia 45 tahun yang telah dibungkus selimut, setelah mengeluarkan jenazahnya dari bangunan yang hancur pada 14 Februari 2023.

Seher dan Faez terlihat jelas dalam rekaman video, berhasil diselamatkan oleh FAD.

Terlihat Seher dan Faez dipasangkan  masker oksigen di hidung dan mulutnya, sementara kepalanya ditopang oleh sejenis bantalan penyelamat.

Dengan ditandu diselimuti selimut berwarna emas  langsung dibawa dengan ambulans ke rumah sakit, Seher dan Faez diketemukan dibawah timbunan dari puing-puing reruntuhan rumah mereka.

FAD juga menemukan seorang wanita berusia 77 tahun, bernama Fatma Gungor, merupakan juga korban yang berhasil diselamatkan oleh FAD, mengangkatnya dengan penuh kehati-hatian, Fatma Gungor ditarik hidup-hidup dari reruntuhan blok apartemen tujuh lantai di kota Adiyaman.

FAD juga menyelamatkan seorang gadis berusia 15 tahun juga tertangkap kamera terlihat diselamatkan FAD  dari puing-puing hampir sembilan hari ditimbun puing-puing reruntuhan.

Ada juga seorang pria berhasil diselamatkan dari puing-puing hampir, setelah tertimbun puing-puing reruntuhan selama sembilan hari setelah gempa  terjadi di Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023.

Petugas FAD berjibaku menyelamatkan para korban yang diketahui masih hidup meski tertimbun puing-puing reruntuhan.

Kota Hatay usai diterjang gempa 6 Februari 2023

Dari pemantauan pemandangan dari udara melalui rekaman video drone menunjukkan desa Atarib yang dikuasai pemberontak Suriah, di provinsi Aleppo barat laut, terekam aktifitas penduduk setempat yang selamat dari amukan gempa,  nampak ada yang sedang menunggu kabar dari kerabat mereka, mereka duduk di dekat api unggun di dekat puing-puing bangunan yang runtuh di Kota Hatay.

Terlihat penduduk setempat membakar buku agar tetap hangat saat mereka menunggu kerabat mereka ditarik keluar dari puing-puing bangunan yang runtuh di Kota Hatay.

Nampak seorang pria duduk di atas reruntuhan rumah tempat kerabatnya pernah tinggal setelah kematian gempa bumi di kota Harem yang dikuasai pemberontak, di Kegubernuran Idlib, Suriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: