Jakarta, EDITOR.ID,- Pertemuan Anies Baswedan dengan Rizieq Shihab kawasan Petamburan, Tanah Abang pada Jumat (7/10/2022) menjadi sinyal dan kabar baik bahwa pendukung Rizieq akan banyak merapat ke Anies. Namun anehnya Partai Demokrat yang sedang dilobi Anies untuk mendukungnya merasa tidak nyaman. Ada apa? Kenapa? Berikut ini jawabannya.
Pendukung dari Anies Baswedan sepertinya bersorak gembira setelah jagoannya mendapat sinyal akan dukungan dari Habib Rizieq.
Misalnya akun Twitter @ekowboy2 yang dengan tegas menyampaikan dukungannya dan siap mengikuti komando dari cucu nabi tersebut atas mantan menteri pendidikan itu.
Siap tunggu komando Ulama. Tegak lurus bersama IBHRS. Yang sepakat retweet keras,” cuitnya sembari mengunggah foto Anies dan Habib Rizieq di podium sebagaimana dilihat Senin (10/10/2022).
Bersemangatnya kelompok pendukung Rizieq Shihab ke kubu Anies justru membuat tak nyaman elit Partai Demokrat yang belum memberikan tanda tangan dukungannya kepada Anies Baswedan untuk nyapres dari dukungan Partai Nasdem.
Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon memberi peringatan keras buat pendukung Anies Baswedan terkait pontensi praktik politik identitas pada Pilpres 2024 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini menyebut, andaikata partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini jadi mendukung eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, maka kampanye menuju Pilpres mesti dilakukan dengan cara-cara yang sehat, tak boleh ada permainan politik identitas yang memecah belah.
Hal ini disampaikan Jansen Sitindaon menanggapi cuitan akun @ekowboy2 yang mengatakan para pendukung Anies Baswedan menunggu komando Rizieq Shihab untuk memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti.
“Mas Ek, jikapun kami jadi mendukung mas Anies ke depan, kampanyenya harus inklusif, bhinneka / majemuk,” tutur Jansen Sitindaon lewat akun twitternya @jansen_jsp menanggapi cuitan @ekowboy2 dikutip pada Minggu (9/10/2022).
“Jangan diulangi lagi ‘show of force’ identitas tertentu secara berlebihan, baik itu agama dan lainnya. Orang jadi takut akhirnya kalah,” sambungnya.
Padahal, menurut Jansen, pihaknya juga membawa semangat yang sama, yakni menjadikan Anies sebagai pemimpin. “Mari kita bawa mas Anies ini jadi pemimpin bagi semua,” tegas Jansen.
Sadar kalau pernyataannya bisa menuai pro kontra, Jansen Sitindaon lantas meluruskannya di cuitannya yang lain, dia menyebut pernyataannya itu hanya sekedar mengingatkan, sebab politik identitas sebagaimana yang dipertontonkan pada Pilkada 2017 silam cukup berbahaya karena mengancam persatuan.