Jakarta, EDITOR.ID,- Ditengah kedukaan warga Malang, khususnya supporter Aremania atas tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 131 penonton, muncul sosok misterius memancing di air keruh. Sosok tersebut melalui rekaman suara menuduh supporter mengkonsumsi minuman keras.
Rekaman suara ini mengaku sebagai seorang penjual dawet. Ia melemparkan tudingan soal kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dengan menyebut supporter Arema FC dalam kondisi mabuk.
Sontak tuduhan itu membuat geram supporter Arema dan memicu kontroversi ditengah kondisi Arema yang sedang tertimpa musibah. Belakangan sosok suara mengaku penjual dawet pun diburu.
Pihak kepolisian pun turun tangan dan tengah menyelidiki rekaman suara seorang penjual dawet yang berisi cerita kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10).
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan tim investigasi dari Mabes Polri juga akan mendalami CCTV di Pintu 3 yang memang banyak penjual di lokasi tersebut.
“Pintu 3 termasuk CCTV-nya yang dianalisa oleh tim Labfor, Inafis dan penyidik,” kata Dedi, Sabtu (8/10/2022).
Sebagaimana diketahui di media sosial beredar rekaman suara perempuan mengaku berjualan dawet disekitar stadion. Perempuan itu menuduh bahwa banyak suporter yang sudah dalam keadaan mabuk sebelum terjadi kericuhan.
“Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh (suporter sebelumnya sudah pada minum). Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol,” sebut penjual dawet dalam rekaman suara itu.
Rekaman suara itu viral di media sosial. Namun, rekaman itu dicap hoaks oleh Aremania.
Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing sebelumnya mengungkapkan terdapat 42 botol minuman keras bersegel di Stadion Kanjuruhan seusai kericuhan malam itu.
“Jadi ditemukan ada banyak minuman keras, botol badek atau cunrik yang istilahnya padat dan dalam botol plastik. Itu sampai ada 42 botol belum sempat diminum di dalam stadion,” ungkap Erwin di Malang, Selasa (4/10/2022).
“Mengapa (minuman keras) bisa masuk, ini kan seharusnya ada penggeledahan. Yang bertanggung jawab itu pelaksana. Itu beberapa kelemahan-kelemahan yang kita temukan di sini,” kata dia.
Temuan ini, sebut dia, menjadi salah satu catatan dalam proses investigasi. Terlebih, hal terlarang seperti ini tidak sepantasnya bisa lolos masuk ke dalam stadion sebab barang bawaan setiap penonton diperiksa sebelum masuk tribune.
Namun penjelasan PSSI dibantah Aremania. Koordinator Supporter Aremania mengungkapkan semua penonton diperiksa ketat sebelum memasuki stadion. Tidak mungkin minuman keras bisa lolos masuk ke stadion.