Dakwahnya santun, humoris dan ramah. Itulah sosok KH. Achmad Muwafiq, S.Ag atau lebih dikenal dengan Kyai Muwafiq atau Gus Muwafiq. Banyak yang menyebut Gus Muwafiq adalah pewaris atau titisan Alm KH Abdurahman Wahid dalam mengenalkan konsep Islam Damai dan Islam Toleran terhadap umat beragama lain.
Tak salah jika kalangan menyebutnya sebagai ulama atau kiai yang mirip dengan gaya Gus Dur jika berceramah. Maklum semasa Gus Dur menjadi Presiden RI, Gus Muwafiq pernah dipercaya sebagai Asisten Pribadinya. Maka setiap hari ia nyaris menemani dan melayani Gus Dur. Dari sanalah transformasi “keilmuan yang luas” dari Gus Dur berhasil diserapnya.
Gaya dakwahnya sangat teduh, inspiratif dan kaya akan makna, namun juga santai dan tidak radikal. Ulama kelahiran Lamongan, yang kini tinggal di Yogyakarta ini selalu mengenalkan ajaran Islam mirip walisongo. Masuk ke relung jiwa secara perlahan namun ilmu Tauhid nya masuk secara dalam.
“Bahkan Gus Muwafiq banyak menceritakan perjalanan Walisongo dalam mengenalkan Islam di tanah Jawa, darisanalah agama Islam tumbuh subur dan mengakar ke masyarakat hingga tingkat bawah dan desa,” papar salah satu santri yang rajin mengikuti dakwah Gus Muwafiq baik melalui youtube maupun langsung.
Ilmu agama yang mumpuni diperoleh Gus Muwafiq di sejumlah Pesantren. Ia juga dikenal luas pemahaman politik dan sejarahnya. Juga, terkenal jadug atau kebal. Konon, ketika Gus Dur akan dilengserkan pada Mei 2001, ia di depan pasukan berani mati, sendirian mengangkat mobil panser milik TNI dengan tangan kirinya. Peristiwa itu kemudian diabadikan oleh wartawan.
Gus Muwaffiq merupakan santri yang sudah lama mengenyam pendidikan pesantren – sebuah lembaga pendidikan tertua di Indonesia – sehingga pemahaman keagamaan beliau mumpuni dan khas.
Khasnya adalah pemahaman Islam yang dianut mayoritas muslim Indonesia. Muslim Indonesia merupakan muslim yang menganut madzhab empat, khususnya Imam Syafi’i yang lebih dominan. Selain itu, Islam jebolan pesantren terbukti mampu “kawin†dengan tradisi dan budaya Nusantara. Jadi, soal khasanah Islam dalam al-Quran, hadits maupun kitab-kitab klasik, beliau mumpuni.
Gus Muwafiq memiliki ciri khas bersuara lantang dan berambut gondrong. Ia dikenal sebagai seorang orator sejak menjadi aktifis mahasiswa saat kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kaljaga Yogyakarta.
Gus Muwafiq juga merupakan sosok yang sadar dan paham sejarah. Mengapa sejarah penting? Karena dengan berpijak pada sejarah itulah kita umat Islam membangun masa depan.