EDITOR.ID, Surabaya,- Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau sering dipanggil Ahok meminta masyarakat minoritas di Indonesia untuk tidak emosi, tidak bersedih, tabah dan tidak berkecil hati. Pernyataan atau wejangan teduh dari Ahok ini disampaikan saat menghadiri acara Seminar Wawasan Kebangsaan berjudul “Dari Aku untuk Indonesiaku yang diselenggarakan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Senin 19 Agustus 2019.
Belakangan ini kelompok minoritas sering menjadi korban penghinaan. Terakhir dengan munculnya video viral penghinaan simbol agama yang dilakukan oleh seorang pendakwah agama. Dan dengan congkaknya si penghina menganggap apa yang dia hina adalah sesuai perintah agamanya. Ia enggan meminta maaf.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyadari persoalan-persoalan minoritas di Tanah Air terkadang tidak adil dan menyesakkan. Namun dia meminta masyarakat untuk tetap saling berempati sebagai cara merajut kebangsaan.
“Kalau dulu dianggap orang minoritas, papa saya bilang kita orang Indonesia. Jangan pernah merasa minority inferiority,” kata Ahok.
Karena persoalan minoritas di Indonesia dinilainya sebagai propaganda yang dapat memecahkan bangsa.
“Kita harus tetap berdiri untuk ideologi kita, tapi juga kita mengenakan pada diri kita itu ada empati pada saudara kita. Mungkin dia tidak sadar bisa menghancurkan bangsa kita sendiri,” kata dia.
Dia meminta masyarakat harus membela kebenaran, keadilan dan kemanusiaan sebagai bagian mencintai negeri ini apapun keadaannya.
“Kita harus tetap katakan, kita tidak boleh tawar menawar NKRI, Pancasila, harus jelas,” kata Ahok.
Ahok yang menggunakan kemeja batik biru, disambut meriah seluruh mahasiswa UK Petra yang hadir dalam acara tersebut. Ada lebih 1.000 peserta lebih yang memadati Auditorium Kampus Petra hanya untuk bisa menyaksikan penampilan Ahok yang selama ini menjadi idola mereka.
Kehadiran Ahok di acara tersebut menjadi pembicara bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005 Ahmad Syafii Maarif dan mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila periode 2017-2018 Yudi Latief.
Ahok berterimakasih kepada civitas akademika UK Petra yang telah mengundang dirinya untuk datang ke Surabaya dan menceritakan pengalaman hidup.
Selain itu, Ahok juga berterimakasih kepada sosok ulama besar seperti Buya Syafii Maarif yang selalu membela Ahok ketika tersangkut kasus penistaan agama Islam.