EDITOR.ID, Jakarta,- Ini lampu kuning bagi parpol baru dan parpol papan bawah untuk segera bekerja keras mengejar elektabilitas. Waktu pemilihan legislatif (Pileg) 2019 tinggal tiga bulan lagi. Sejumlah parpol baru yang masih berkutat di dasar peringkat belum juga terangkat elektabilitasnya ke zona aman.
Namun parpol lama seperti Partai Hanura, PBB dan PKPI juga mengalami kondisi yang sama, masih diprediksi belum mampu mendongkrak ke atas.
Hasil Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA per Desember 2018 menunjukkan, ada enam partai peserta pemilu yang tidak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar empat persen. Bahkan keenam parpol ini juga terancam tidak lolos ke parlemen.
Bahkan enam parpol terancam tak lolos ke DPR. Keenam parpol tersebut yakni:
- Hanura: 0,6 persen
- PBB: 0,2 persen
- Garuda: 0,2 persen
- PSI: 0,1 persen
- Berkarya: 0,1 persen
- PKPI: 0,1 persen
Meski ditambah dengan angka margin of error Survei ini sebesar 2,9 persen, keenam partai tersebut tetap tidak memenuhi ambang batas untuk lolos ke DPR sebesar 4 persen.
Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, posisi PSI, Berkarya dan Garuda sebagai parpol baru membuat mereka sulit untuk bersaing dengan partai lama.
Sementara Hanura, PBB dan PKPI, meski merupakan partai lama, namun sulit meningkatkan elektabilitas karena tidak mempunyai gagasan besar yang ditawarkan ke publik.
“Ketiga partai ini adalah partai lama, namun tak ada gagasan atau terobosan kampanye yang terdengar masif di publik selama 5 bulan terakhir,” kata Ardian saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Sementara posisi lima partai lainnya masih belum aman untuk lolos ke DPR periode 2019-2024.
Kelima partai lain yang belum sepenuhnya aman untuk lolos ke Senayan, yakni:
- PKS: 3,3 persen
- PPP: 3 persen
- Nasdem: 2,8 persen
- PAN: 1,8 persen
- Perindo: 1,9 persen
Elektabilitas kelima partai berdasarkan hasil survei memang masih di bawah ambang batas 4 persen. Namun, jika ditambah dengan margin of error 2,9 persen, maka kelimanya bisa melampaui ambang batas.
Ardian Sopa menilai, dari keempat partai tersebut, Nasdem dan Perindo diuntungkan karena mempunyai jaringan media massa.Tingkat popularitas ketua umum kedua partai itu juga relatif tinggi.
Sementara PKS juga masih bisa mengandalkan barisan kader dan relawannya yang militan.
“Sementara PPP dan PAN perlu mencari faktor pendongkrak suara jika ingin memastikan aman lolos ke Parlemen,” kata Ardian.
Survei LSI ini dilakukan dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebesar 1200 orang.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Sementara margin of error survei plus minus 2,9 persen. (tim)