Jakarta, EDITOR.ID. Pemprov DKI Jakarta berencana menghapus aset 417 bus Transjakarta yang sudah tidak terpakai lalu minta izin kepada DPRD DKI untuk menghapusnya.
Alasannya, bus tersebut telah rusak, sudah mencapai usia yang sudah dikategorikan sudah tidak layak jalan lagi, untuk dihapus asetnya, salah satu alasannya biaya perawatannya yang lebih mahal dibanding manfaat penggunaannya.
Berdasarkan penjelasan Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ismanto kepada Komisi C DPRD DKI, 417 bus Transjakarta ini telah beroperasi selama lebih dari 7 tahun sampai sudah tidak layak beroperasi lagi, baik yang berbahan bakar solar maupun BBG
Bus transjakarta yang sudah tak terpakai dan terbengkalai dan akan dihapus terdiri dari berbagai merek, seperti Zhongtong, Yutong, Hino, Mercedez, Hino, Hyundai, Komodo, Ankai hingga Inobus.
“Untuk alokasi sebanyak 417 unit yang terdiri dari berbagai brand,” kata Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ismanto dalam rapat Komisi C DPRD DKI Jakarta, Baru (8/3/2023).
Bus Transjakarta ini akan dijual atau dipindahtangankan kepada pihak lain dengan cara lelang.
Dishub memperkirakan nilai lelang dari 417 bus – seluruh penjualan bus tersebut mencapai Rp21,3 miliar.
“Berdasarkan nilai KJPP (kantor jasa penilai publik) tahun 2021, untuk 417 unit kendaraan dinas operasional (bus transjakarta) ini Rp21,3 miliar.
Diketahui, pengelolaan Barang Milik Daerah, disebutkan bahwa pemindahtanganan barang atau aset milik daerah dengan nilai lebih dari Rp5 miliar perlu mendapat persetujuan dari DPRD. Sesuai dengan Pasal 331 dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016.
“Apabila persetujuan dikeluarkan oleh DPRD, pelelangan terbuka segera dilaksanakan,” kata Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah Reza Pahlevi dalam rapat Komisi C DPRD DKI Jakarta, Rabu, 8 Maret.
“Untuk 417 unit yang mau dihapuskan ini unit bus yang sudah 7 tahun beroperasi. Pengadaan sejak tahun 2003 sampai 2013. Secara, armada proses pengadaan ini udah dioperasikan oleh masing-masing operator di koridor tertentu,” ungkap Ismanto.
Usulan penghapusan aset bus Transjakarta oleh Dishub DKI sudah diajukan sejak tahun 2018. Alasan mengapa baru sekarang ini Pemprov DKI ajukan, karena Pemprov DKI Jakarta memerlukan waktu cukup lama untuk memenuhi kelengkapan dokumen persyaratan penghapusan.
Tahun 2022, oleh mantan Gubernur DKI Jakarta baru mengajukan permohonan persetujuan penghapusan aset ratusan bus Transjakarta ini kepada DPRD DKI Jakarta.
Dan, DPRD DKI menindaklanjuti dengan mengkaji kembali kelayakan penghapusan aset bus Transjakarta beserta pemadanan nilai lelang yang bisa diterima Pemprov DKI, sebelum menyetujui dihapusnya aset tersebut.
Transjakarta dioperasikan oleh PT.bTransportasi Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas bus, petugas halte, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang.
Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.
Pada tahun 2011, sistem ini berhasil mencapai kinerja puncak tahunan dengan bus membawa 114,7 juta penumpang, dan kemudian, pada tahun-tahun berikutnya, jumlahnya menurun, dan pada tahun 2014, bus membawa 111,6 juta penumpang, sementara pada tahun 2015, bus melayani 102,95 juta penumpang. Pada tahun 2016, rekor baru 123,73 juta penumpang tercapai.
Biaya ongkosnya tetap Rp3.500 per penumpang sejak awal beroperasi
Transjakarta yang didirikan 15 Januari 2004 berkantor pusat di Jalan Mayjen Sutoyo No. 1, RT.5/RW.5, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur untuk lokal Jadetabek Wilayah layanan DKI Jakarta.
Sedangkan untuk Jawa Barat (Kota Depok dan Bekasi), Banten (Kota Tangerang dan Tangerang Selatan) Jenis layanan Bus Rapid TransitRute13 koridor; 6 direncanakan Jumlah perhentian 252 halte Armada jenis bahan bakar BBG, Diesel dan Listrik.
Sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia.
Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat.
Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (230,9 km), serta memiliki 243 halte yang tersebar dalam 13 koridor (rute utama), yang pada awalnya beroperasi dari pukul 05:00 – 22:00 WIB, dan kini beroperasi selama 24 jam di seluruh koridornya.