Pemain Timnas Indonesia U-23 Saddil Ramdani (kedua kiri) selebrasi bersama rekannya usai mencetak gol ke gawang Laos dalam laga Grup B SEA Games 2019 di Stadion City of Imus Grandstand, Filipina, Kamis (5/12). Foto: ANTARA
EDITOR.ID, Jakarta,- Luar biasa. Semua berdecak kagum. Mengapa? Baru pertama ini publik bola tanah air menyaksikan para pemain Garuda Muda tampil bak kesetanan dan penuh energi. Sepanjang 120 menit, Osvaldo Haay dkk tanpa kenal lelah berlari mengejar bola, menampilkan konsistensi permainan memborbardir gawang Myanmar.
Sabtu (7/12/2019) sore itu ribuan penonton Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina menjadi saksi awal kebangkitan sepak bola Indonesia mewarisi kejayaan di Sea Games 1991 atau 28 tahun silam. Stamina para pemain Timnas U-22 menjadi kunci keberhasilan anak asuh Indra Sjafri menggulung Myanmar dengan skore 4-2.
Perjuangan anak-anak muda itu tak sia-sia. Selangkah lagi menatap Juara. Kemenangan atas Myanmar 4-2 mengantarkan Garuda Muda melenggang ke Final SEA Games 2019.
Kemenangan tim berjuluk Garuda Muda itu harus melalui extra time atau perpanjangan waktu l, setelah ditahan imbang 2-2 oleh Myanmar pada waktu normal 2 x 45 menit.
Hasil itu tentu saja di luar ekpektasi karena Indonesia ingin kemenangan dalam laga di waktu normal. Memulai laga dengan langsung menekan, Indonesia nyaris mengubah skor saat menit kelima, setelah Osvaldo Haay lepas dan menyundul bola. Sayang, sundulannya masih melambung tipis di atas mistar.
Pemain Myanmar Aung kemudian membalas, melalui sepakan jarak jauhnya, tetapi bola masih menyamping. Peluang kembali didapatkan oleh Indonesia melalui Egy Maulana Vikri, tapi keputusannya yang lambat, membuat bola bisa dicuri oleh lawan.
Hingga turun minum, skor imbang 0-0 belum berubah. Kedua tim melakukan perubahan strategi di babak kedua untuk mengubah jalannya laga.
Masuknya Sani Rizki dan keluarnya M Rafli, menjadikan Indonesia tampil trengginas. Menit ke-58, gol tercipta oleh Indonesia.
Berawal dari penetrasi Egy, umpan cut back kemudian dilepaskan dan disambar dengan sepakan terukur Evan Dimas. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Indonesia.
Myanmar langsung merespon dengan berusaha melakukan tekanan balik. Menguasai pertandingan dan menyerang. Namun, pemain Indonesia berhasil menahannya dan justru bisa mencuri peluang.
Nyaris saja, gol kembali dicetak oleh Osvaldo Haay. Sayang, eksekusinya masih menyamping.
Akhirnya memasuki menit ke-72, Indonesia mendapatkan keuntungan setelah Egy dilanggar. Bagas Adi yang melakukan free kick, mengarahkan bola ke kotak penalti. Egy yang tak terkawal mampu menyundulnya dengan sempurna, gol, 2-0.