“Yayasan Albarqi bersinergi dengan NU dan GTI. Oleh Karena itu yang hadir dalam acara perayaan maulid kemarin tidak hanya dihadiri umat muslim, tapi ada juga yang dari kalangan non muslim (ukhuawah wathoniah),” kata Ustad Fahruroji.
Kiai M Aji Fahruroji, ustadz muda dengan pemikiran membangun umat agar senantiasa berfikir bahwa apapun yang terjadi itu adalah kehendak ALLAH SWT mayoritas jamaah beliau adalah “tunggul buruk” dalam bahasa sunda, yang coba di jadikan “barang antik” bernilai tinggi dan tangguh. (tim)