Ilustrasi Komando Pasukan Katak (ist)
EDITOR.ID, Surabaya,- Dua perampok ini tergolong nekat. Ia menjalankan aksinya merampok rumah seorang anggota Komando Pasukan Katak. Tuan rumah tak tinggal diam. Ia melawan. Akibatnya, dua perampok ini tewas di tangan prajurit elit TNI AL tersebut.
Nadi Binto (26) dan Abdul Ajis (28), warga Socah, Pasuruan, Jawa Timur tewas. Setelah perampok ini mengancam anggota Komando Pasukan Katak. Pelaku mengeluarkan senjata dan mengancam akan menembak warga setelah kepergok melakukan aksi pencurian.
Namun aksi mereka gagal, setelah korban yang menjabat sebagai Paopsjar Sekopaska, Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo berhasil melumpuhkannya dengan beberapa tembakan.
Dua orang pelaku curanmor akhirnya tewas di tangan anggota Komando Pasukan Katak. Sementara satu pelaku berhasil kabur.
“Jadi pelakunya ada tiga. Yang satu tewas di lokasi. Yang dua berhasil kabur. Tapi, akhirnya satu di antaranya akhirnya juga meninggal dunia,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga, Rabu (5/7/2020).
AKBP Shinto menjelaskan, dari beberapa keterangan saksi-saksi, tiga pelaku masuk ke rumah anggota Komando Pasukan Katak di Jalan Simorejo, Surabaya pada Rabu (5/7) dini hari dan berusaha membawa kabur kendaraan korban yang diketahui menjabat sebagai Paopsjar Sekopaska Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo.
Korban yang mengetahui berteriak maling hingga warga berdatangan. Namun, tersangka Abdul Ajis mengeluarkan senjata pistol, hingga membuat semua warga lari ketakutan.
Melihat hal itu, korban pun mengeluarkan pistol dan memberikan tembakan peringatan, namun tak digubris.
“Akhirnya korban melakukan tembakan. Satu meninggal di lokasi. Yang dua kabur. Tapi, akhirnya kita dapat informasi jika yang kabur akhirnya meninggal dunia.” lanjutnya sebagaimana dilansir dari merahputih.com
AKBP Shinto menegaskan, apa yang dilakukan korban dengan melakukan penembakan adalah sudah benar sesuai prosedur. Sebab berusaha melindungi diri.
Dari keterangan Shinto, pistol pelaku ternyata senjata airsoft gun yang biasa dipakai untuk melakukan aksinya. Abdul Ajis merupakan DPO polisi yang puluhan kali melakukan aksi curanmor. Bahkan, seorang polisi sebelumnya pernah tertembak oleh kelompok Abdul Ajis saat baku tembak di Suramadu setahun silam hingga menewaskan seorang angggota jasa marga. (tim/mp)