EDITOR.ID, Jakarta,- Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia yang hingga saat ini belum ditemukan kasus penyakit virus Corona. Menariknya lagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa Laboratorium Molekuler yang dimiliki Balitbangkes mampu untuk mendeteksi virus novel corona.
Medical Officer dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Indonesia Vinod Kumar Bura mengatakan Indonesia mampu mendeteksi virus novel corona 2019 dengan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan standar WHO, Selasa (11/2/2020).
“Mereka baru saja menguji semua spesimen dari 60 kasus dalam beberapa minggu terakhir dan telah mengonfirmasi bahwa tidak satu pun dari kasus itu positif virus corona. Kami sepenuhnya yakin bahwa laboratorium ini mampu untuk mendeteksi virus novel corona ini,” kata dia di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan usai mengunjungi fasilitas deteksi virus di kantor badan itu di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara.
Dalam hal ini WHO menyatakan wabah virus novel corona 2019 di Cina sebagai darurat kesehatan internasional sehingga mendorong semua negara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan dan penyebaran virus tersebut.
Vinod menuturkan risiko terinfeksi virus novel corona di Cina dan negara-negara di luar Cina tergolong tinggi.
Hingga Senin (10/2/2020) tercatat 1.016 orang telah tewas akibat wabah virus itu dan 42.638 orang yang positif terinfeksi virus corona di daratan Cina.
Menurut Vinod, Indonesia peduli dengan masalah virus novel corona tersebut dan meningkatkan kapasitas untuk penanganan deteksi virus itu. Indonesia juga memiliki 100 rumah sakit rujukan untuk kasus infeksi penyakit baru, seperti virus corona di seluruh wilayah.
Sebanyak 26 dari 100 rumah sakit tersebut, sudah memiliki sumber daya manusia yang lengkap, sudah melakukan simulasi penanganan penyakit emerging, dan total memiliki 52 ruang isolasi dengan 113 tempat tidur yang dikhususkan untuk penyakit emerging.
“Kami terus bekerja sama erat dengan pemerintah Indonesia untuk memantau situasi,” ujar dia.
Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan Siswanto mengatakan metode pemeriksaan virus novel corona sesuai dengan standar WHO.
WHO menetapkan untuk uji konfirmasi laboratorium terkait dengan virus corona melalui dua kali pengujian sampel.
Sebanyak empat tahapan yang dilakukan dalam mendeteksi virus corona, yakni menemukan “suspect” (terduga) yang benar, mengambil spesimen, mentransfer spesimen tersebut melalui “viral transport medium”, hingga melakukan polymerase chain reaction (PCR) menggunakan mesin PCR dengan benar.