Soleh mengapresiasi kegiatan yang digelar di Bandung Jawa Barat ini, didukung langsung Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Wiyagus.
“Kebetulan ketua PBSI Jabar Pak Kapolda kebetulan hoby berat sama badminton di Jabar, besok hadir mungkin pak kapolda hadir kesini, ” jelasnya.
Terpisah, Marcom Waroeng Steak, Fahrurozy menjelaskan bahwa gelaran event olahraga ini, menjadi agenda tahunan Waroeng steak, dalam mendukung dan mencetak bibit atlet Bulutangkis.
“Kita juga sangat mendukung ya di Bulutangkis ini, bahkan di Yogya itu kita ada Diklat khusus di warung akademi, bagi pencarian bibit muda atlet Bulutangkis yang berasal dari berbagai kota di Indonesia, ” jelasnya.
Ditambahkan Fahrurozy, bahwa sebenarnya untuk badminton ini Waroeng Steak udah menjadi sponsor.
“Kita ini kan udah gencar gencarnya jadi Sponsor, misalkan kita sudah jadi sponsor untuk Hendra Ahsan itu bahkan di tahun 2021 ini udah tahun ke 3, jadi memang kalau acara acara badminton kita banyak suport terlebih lewat acara seperti ini di Yogya pun kita ada warung badminton akademi, disitu kita ada pelatihan memang gencar dan juga kita ada gamenya. Jadi anak-anak usia 11 tahun itu mereka bisa latihan disana lebih intens, memang kalau untuk olahraga baru mulai di badminton tapi nanti tidak menutup kemungkinan insya allah kita bisa mensupot olahraga lainnya, ” papar Fahrurozy.
Terkait Waroeng Steak sendiri, saat ini
untuk gerai kita sekarang sudah ada di 97 cabang di 22 kota Kabupaten.
“Di 22 kabupaten kota di Indonesia, tapi belum masuk di ujung ujung kayak Aceh, tapi kita sudah sampai di Padang, Medan Lampung, Kalimantan dan Bali, ” jelasnya.
Sementara untuk Gerai di Jabar, jumlahnya 30.
“Ada 12 di Bandung, untuk di Jabar
ada di Bogor, Tasik, Kota Bekasi, Depok, Karawang, dengan jumlah 18 outlet untuk diluar Bandung, “paparnya.
Ramainya gerai makanan berupa steak saat ini, menurut Fahrurozy tidak menjadikan saingan secara tidak sehat.
“Sebenarnya kalau untuk menu brand brand baru kita jangan melihat itu sebagai kompetisi kompetitor, tapi kita lihat sebagai kita loh sebagai pionir kita bisa mendatangkan motivasi motivasi kepada brand brand baru. Tapi memang kita awalnya di tahun 2000, dan kita memang fokus di kualitas, kita juga memang masalah harga sebagai pionir makan steak pakai nasi kan, karena orang Indonesia makan apa aja harus pakai nasi, ” jelasnya.
Diakuinya, jika saat ini brand brand baru gerai gerai baru,itu anggapannya sebagai demain yang tinggi.
“Kita anggap kemunculan brand baru sebagai demain yang tinggi, ternyata orang kita sangat suka makan steak. Mereka ngak akan buka kalau nggak ada demain, permintaan itu ternyata bisa menjadi motivasi untuk mereka, jadi sama sama brand Indonesia brand lokal kita bangkit bareng bareng, ” pungkasnya.