Warga Yogya Positif Corona Setelah Pergi ke Tangerang

EDITOR.ID, Yogyakarta,- Pemerintah Yogyakarta kembali mengkonfirmasi adanya penambahan satu pasien positif Corona atau Covid-19 di daerahnya Sabtu, (21/3/2020). Satu pasien baru itu kini diisolasi di rumah sakit rujukan, RSUP dr. Sardjito.

Pasien ini merupakan seorang perempuan 30 tahun asal Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ibu satu anak ini, merupakan pasien perempuan pertama di DIY yang positif terpapar Corona. Perempuan itu menjadi kasus kelima pasien positif Covid-19.

“Di DIY bertambah satu kasus positif, kasus 5, wanita berusia 30 tahun,” ujar Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih Jumat petang (20/3/2020).

Berty menuturkan perempuan itu sebelumnya diketahui memiliki riwayat berpergian ke Tangerang.

Sepulang ke Yogyakarta, ia mengeluh sakit dan kemudian dirawat ke RS rujukan Covid pada tanggal 14 Maret 2020. “Pasien masuk dengan gejala batuk dan sesak nafas setelah dari Tangerang,” ujar Berty sebagaimana dilansir dari Tempo.co.

Sebelum diisolasi di RS rujukan Covid-19, pasien tersebut sudah menjalani perawatan instalasi gawat darurat Rumah Sakit Panti Rini Sleman, Yogyakarta.

Saat ini, ada 71 pasien dalam pengawasan (PDP) di wilayah DIY yang sudah diperiksa. Di mana hasil negatif ada 18 orang, hasil positif 5 orang (sembuh 1 orang), dan masih dalam proses pemeriksaan 48 orang.

Banten 3 Meninggal

Di Banten sendiri, korban meninggal akibat tertular virus Corona mencapai tiga orang. Dua di Pondok Aren, Tangerang Selatan dan satu di Ciledug Kota Tangerang. Sementara yang positif tertular virus Corona mencapai 23 orang.

Ketua Umum Toleransi Indonesia, Andi Salim mendesak pemerintah Banten, khususnya Tangerang Raya dan Tangerang Selatan lebih serius lagi mentracing warganya yang berpotensi tertular virus Corona. Selain itu, kepala daerah di Banten diminta lebih sigap dalam menyikapi peningkatan jumlah warga yang terinfeksi virus Corona. Karena yang meninggal juga cukup banyak.

“Kalau menurut saya penyebaran atau pandemi wabah Corona di Banten, khususnya di Tangerang Selatan dan Kota Tangerang cukup serius, karena sudah ada yang meninggal dunia, ini perlu disikapi dengan kewaspadaan tinggi, terutama bagaimana mendeteksi warga yang berpotensi menularkan virus Corona ke warga lainnya,” ujar Andi Salim kepada EDITOR.ID, di Tangerang Selatan, Sabtu (21/3/2020)

Menurut Andi Salim, hal ini karena jika dilihat dari angka penularannya, wilayah Banten termasuk cukup serius selain DKI Jakarta.

“Ada 23 orang positif terjangkit Corona dan tiga meninggal dunia, ini serius, pemimpin harus mengambil kebijakan yang cerdas dan strategis untuk mencegah penularan Corona dan menyelamatkan kesehatan warga,” kritik Andi.

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel menjelaskan bahwa warga yang meninggal akibat virus Covid-19 bertambah dua orang sehingga totalnya sudah empat orang yang meninggal per 21 Maret 2020.

?Kami ingin sampaikan, untuk warga yang meninggal akibat virus Corona bertambah dua orang lagi sehingga totalnya menjadi empat orang,? kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Tangerang Selatan, Tulus Muladiyono.

Sementara itu, lanjut Tulus, untuk orang dalam pemantauan (ODP) tercatat ada 115 orang. Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 56 orang. Lalu yang dinyatakan positif dan sedang dirawat ada 4 orang.

?Dinas Kesehatan Kota Tangsel pun terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan rutin menjaga kesehatan serta pemeriksaan bila mengalami gejala terkena virus corona,? terangnya.

Berdasarkan data jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Banten melampaui 400 dan pasien dalam pengawasan (PDP) 89. Jika mengandalkan rumah sakit rujukan di Jakarta, kata dia tidak akan cukup. Sehingga Banten harus memperbanyak ruang isolasi dalam waktu cepat.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi mengatakan, 1 dari 3 korban meninggal akibat COVID -19 di Banten merupakan warga Kecamatan Ciledug.

?Terkonfimasi, satu kasus meninggal dunia ada di Kecamatan Ciledug,? ujarnya dalam video conference, Jumat (20/3).

Liza mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dalam menghadapi penyebaran COVID-19. Selain itu, Liza mengharapkan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan psikis atau imunitas pasien terjangkit COVID-19.

?Kami imbau warga untuk disiplin, ikuti dan taati aturan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan berdoa kepada Allah SWT,? katanya.

Jumlah korban meninggal dunia akibat mengidap infeksi COVID-19 di Banten terus bertambah. Hingga hari Jumat (20/3) jumlah warga Banten yang meninggal setelah terinfeksi virus SARS-CoV-2 itu bertambah menjadi tiga orang.

Satu pasien positif virus corona yang meninggal dunia dari Kota Tangerang dan dua lainnya merupakan warga Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan data dari pemerintah pusat, jumlah warga Banten yang positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 itu sudah mencapai 27 kasus. Hal itu diumumkan juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto, Kamis sore (19/3/2020).

Ada perbedaan data jumlah kasus di Banten. Jika merujuk kepada situs infocorona.bantenprov.go.id yang diakses pukul 11.00 WIB, jumlah warga Banten yang terkonfirmasi bukan 27, melainkan 20 orang. Bahkan ketika diakses Jumat (20/3) pukul 20.40 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi di Banten masih 23 kasus. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: