Jakarta, EDITOR.ID,- Heboh temuan beras Bantuan Sosial (Bansos) Presiden Joko Widodo dikubur dilahan milik jasa kurir JNE masih jadi perbincangan hangat warga. Banyak spekulasi terkait penemuan beras yang dikubur tersebut.
Namun sebagian besar warga mengecam pelaku yang tega mengubur beras yang seharusnya dibutuhkan warga miskin. Penguburan beras itu telah membuat bansos sembako ini tak tersalurkan kepada warga yang berhak.
Berkarung-karung beras itu ditemukan dikubur oleh pihak JNE di tanah lapang wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Beras yang diketahui merupakan bantuan sosial (bansos) tersebut seharusnya dibagikan ke masyarakat namun dikubur dan membusuk sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Merespon berita tersebut, pihak JNE sebagai perusahaan logistik yang menyalurkan bansos tersebut mengakui mengubur besar namun tidak menyatakan hal tersebut adalah pelanggaran.
Pihak JNE Sebut Prosedur Dilakukan Sesuai SOP
Menurut Pihak JNE sebagai distributor bansos mengaku bahwa beras tersebut dikubur karena kondisinya rusak. Sesuai perjanjian kerja sama yang telah disepakati maka pihak JNE mengubur beras tersebut.
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” ucap Eri Palgunadi selaku VP of Marketing dalam keterangan pers, Minggu (31/7/2022).
Eri juga mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung program pemerintah dan telah menjalankan prosedur sesuai SOP.
“JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan,” ucapnya.
Beras Berukuran Karung 20kg
Dalam temuan di lapangan, beras-beras yang dikubur berukuran karung 20kg dan sebagian diantaranya tertutup terpal berwarna biru.
Pada karung beras tertulis ‘Beras Kita’. Sebagian karung beras yang terkubur dalam keadaan terbuka dan terlihat beras yang sudah membusuk serta menimbulkan bau tak sedap. Lokasi temuan beras kini diberi garis polisi.
Pemilik Lahan Gali Tanah dengan Alat Berat
Awalnya sang pemilik lahan bernama Rudi Salim mendapat informasi bahwa berkarung-karung beras dikubur di lahan miliknya. Demi membuktikan informasi tersebut, ia menyewa alat berat berupa ekskavator untuk menggali lahan.
“Saya cari menggunakan manual tanggal 25 Juli mulanya tidak dapat. Karena penasaran, maka saya sewa yang namanya beko (ekskavator) selama 25 jam. Betul atau tidak di sini. Hari ketiga tanggal 29 Juli jam 2 siang saya temukan,” ujar Rudi di lokasi, Minggu (31/7/2022).