Ana pernah menjabat komisaris di unit usaha Telkom Group – mendorong Posindo terus meningkatkan efisiensi mempertahankan profitabilitas dalam kondisi pasar yang sulit, mendiversifikasi layanannya diperbanyak sengaja dikembangkan beberapa lini bisnis baru untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis bisnis saja – termasuk pengiriman internasional menjangkau 220 negara, memiliki layanan warehousing bagi pelaku UMKM.
Ana memotivasi timnya aga selalu memperkuat hubungan pelanggan dengan memberikan pengalaman pengiriman yang lebih baik. Berbagai cara dilakukan untuk itu. Misalnya, dengan melakukan layanan pengiriman langsung ke alamat penerima dan menggunakan aplikasi untuk mempermudah pelacakan pengiriman. Juga terus memperluas jaringan layanan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat, hingga masyarakat berkesempatan jadi Agen Pos, Drop Point, dan lainnya.
Sebagai mantan komisaris Telkom Sigma (2017-2018). Di Posindo Ana mengembangan SDM antara lain dilakukan melalui PosAja Akademi.
Posindo memperluas kerjasama dan banyak berkolaborasi dengan mitra logistik lokal dan internasional untuk memperluas jangkauan layanan, engan pelaku e-commerce untuk memberikan layanan pengiriman dan pengambilan paket yang lebih efisien. Hal ini memungkinkan pelanggan e-commerce menggunakan layanannya dengan lebih mudah dan aman.
Perhatian Ana dalam pengembangan SDM Posindo memiliki 17.000 karyawan terdiri dari beberapa lapis generasi dengan tingkat kompetensi yang berbeda-beda. “Kami harus memastikan agar staf kami memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam bidang logistik dan kurir. Kami berikan pelatihan dan pengembangan skill secara kontinyu untuk membantu meningkatkan kualitas layanan,” katanya.
Yang pasti, dalam mentransformasi bidang SDM, ada tiga poin utama yang digarap, yakni karakter, kompetensi, dan kolaborasi. Transformasi karakter untuk menciptakan karyawan yang memiliki karakter pantang menyerah, berbakti kepada negeri, serta memiliki jiwa patriotisme.
Sementara transformasi bidang kompetensi dilakukan dengan meningkatkan kemampuan pegawai di bidang teknologi informasi.
Ana melihat banyak dinamika yang berkembang di Posindo sejak pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, model bisnisnya banyak mengandalkan layanan pengiriman surat dan paket, layanan pos kilat khusus, serta layanan keuangan seperti tabungan pos, penjualan pulsa, dan tagihan listrik di Kantor Pos. Dan, hampir semua layanan dilakukan secara konvensional.
Adapun sejak pandemi Covid-19, bisnis Posindo mengalami perubahan signifikan, didorong adanya pembatasan sosial dan penutupan bisnis fisik yang memengaruhi volume pengiriman surat dan paket. Perusahaan kemudian menyikapinya dengan memperluas layanan ke sektor digital dengan mengembangkan layanan pengiriman dan pembayaran online melalui aplikasi PosAja dan PosPay.