Wakil Ketum Sedulur Jokowi Khairil Hamzah: Gibran Menang Telak di Debat Cawapres

Pascadebat Cawapres, Gibran Menunjukkan Kelasnya Sebagai Calon Pemimpin Masa Depan

Wakil Ketua Umum Sedulur Jokowi Khairil Hamzah (kiri) dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka (kanan)

Gibran cukup menonjol dan unggul dalam Debat Cawapres Pilpres 2024, meskipun awalnya dianggap sebagai pemuda milenial yang culun dan katrok. Namun stigma dan tudingan itu dijawab Gibran dengan kecerdasan dan kesabarannya.

Opini negatif yang sengaja dibuat terhadap calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang menyatakan ketidakkompetennya dan ketidakpantastasannya ikut dalam pemilihan presiden 2024, kini telah sirna. Selama debat berlangsung, terutama di kalangan pengguna jejaring sosial, cawapres nomor urut 2, Gibran menjadi sorotan.

Awalnya, publik meremehkan Gibran ketika berhadapan dengan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Prof Mahfud MD. Selain dianggap masih muda, Gibran juga dianggap culun dan katrok, bahkan kampungan, sehingga masyarakat merasa meremehkan dirinya.

Namun, tak disangka, dalam debat cawapres kali ini, Gibran membuat kejutan dengan menguasai panggung acara, bahkan dia juga lihai dalam menyentil cawapres lainnya.

Dalam debat tersebut, kepada Prof Mahfud MD, Gibran menanyakan regulasi terkait carbon capture and storage. Prof Mahfud MD menjelaskan prosedur pembuatan regulasi, termasuk menyingung soal yang terpenting yakni, Sistim Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).

Kurang puas dengan jawaban tersebut, Gibran menegaskan sebagai Walikota Solo, ia pasti menggunakan SIPD dalam perencanaan anggaran. Ia meminta jawaban langsung dari Prof Mahfud MD dalam waktu 2 menit tanpa mengambang ke topik lain tentang regulasi carbon capture and storage.

Tak hanya Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka juga mengkritik cawapres nomor urut 2 Cak Imin. Saat Cak Imin menyoroti pemerintah karena menilai belum memiliki skala prioritas pembangunan.

Dia mencatat pembangunan IKN menjadi contoh, mensimulasikan anggaran Rp500 triliun, dengan 1 persen bisa digunakan untuk jalan dan 3 persen untuk sekolah di seluruh Kalimantan.

Menghadapi serangan cawapres Anies Baswedan, Gibran menyindir Cak Imin sebagai sosok yang tidak konsisten. Gibran menekankan perubahan sikap Cak Imin setelah menjadi pasangan Anies, merujuk pada kehadirannya saat pemotongan tumpeng di IKN. Gibran menegaskan kepada Cak Imin bahwa IKN tidak hanya tentang membangun bangunan pemerintah, melainkan juga menjadi simbol pemerataan pembangunan di Indonesia. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: