“Biasa di kotak (amal) Jumat ya, yang keliling Jumat itu, di situ yang paling banyak kita nempel dan nggak pernah di tembok,” tambahnya.
Masih merasa aneh, Habibi mencoba bertanya ke marbot masjid terkait siapa yang menempelkan stiker QRIS palsu itu di dinding. Namun, seluruh marbot tak ada yang mengetahui hal tersebut.
“Yang lain pada nggak tahu. Terus saya lihat, saya cek namanya beda, terus saya coba scan dan memang bukan punya masjid ini. Akhirnya saya cek lagi ke kotak-kotak, saya liat kotak di situ (bagian lainnya) juga tertempel juga stiker gitu,” ungkapnya.
Aksi Pria Tempel QRIS Palsu di Kotak Amal, Videonya Beredar Viral di Medsos
Kejadian penempelan QRIS palsu tak hanya terjadi di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta Selatan, namun di beberapa masjid di Jakarta. Bagi para pemberi sedekah dan Infaq harus teliti dan hati-hati.
QRIS palsu juga terjadi di masjid di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel). Bahkan video yang merekam aksi pria mengganti QR code pada kotak amal di masjid tersebut viral di media sosial. Kini, polisi turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.
Dari video yang beredar terlihat seorang pria bertubuh gemuk mengendap-endap ke kotak amal. Ia mengenakan kemeja biru dan celana panjang.
Ia membawa sebuah kertas stiker. Ia sempat melihat sekeliling sebelum akhirnya menempel stiker itu ke kotak amal yang ada di depannya.
Dari narasi yang beredar, stiker yang ditempel itu adalah QR code. Ia diduga sengaja menempel QR code di kotak amal.
“Modus penipuan baru, ada oknum yang nempel stiker QRIS di kotak-kotak infak masjid. Ini kejadian di Nurim Blok M Square di tempel hari Kamis, 6 April, baru ketahuan pagi ini 9 April,” narasi yang menyertai video itu.
Polisi Buru Penempel QRIS Palsu di Kotak Amal
Kini polisi tengah memburu pria misterius yang menempelkan stiker QRIS palsu di masjid di Blok M, Jakarta Selatan. Kasat Reskrim Kompol Irwandhy Idrus mengaku sudah ada beberapa korban yang melaporkan kasus penipuan tersebut.
“Korban per tadi siang, salah satu korban dari beberapa tempat sudah membuat laporan polisi di polres, salah satunya dari Pancoran. Ada beberapa korban lain yang sudah kami komunikasikan apakah mau buat laporan polisi, tapi sampai saat ini baru satu korban. Masih kami dalami lagi korban-korban yang lain,” kata Irwandhy pada wartawan di Polres Jaksel, Senin (10/4/2023).
Saat ini pihaknya belum bisa menyampaikan kerugian yang dialami para korban. Sebab, pelaku menggunakan QR code yang berbeda di setiap masjid.
“Belum bisa kami taksir kerugiannya karena modusnya yang bersangkutan menggunakan kode batang yang berbeda, dari kode batang yang sudah ditentukan oleh dewan masjid tersebut,” ujarnya.
