Jakarta, EDITOR.ID,- Aktris dan mantan politisi Partai Demokrat Venna Melinda sudah bertekad menggugat cerai suaminya Ferry Irawan. Langkah ini dilakukan sebagai dampak dari kejadian penganiayaan atau kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya.
Rencana akan menggugat cerai suaminya disampaikan Venna usai dimintai keterangan penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur, di Surabaya, Kamis (12/1/2023)
“Insyaallah pulang dari Jakarta saya akan mengurus cerai. Saya memang merasa ini sudah cukup, kekerasan ini sudah cukup,” ujar Venna Melinda kepada wartawan.
“Saya ingin fokus sama pekerjaan saya, sama anak-anak saya,” lanjutnya.
Sementara itu, Hotman Paris mengatakan saat ini kliennya itu sedang fokus mengikuti proses hukum kasus ini.
Mereka pun enggan menjawab permintaan maaf yang sudah disampaikan Ferry kepada Venna, Senin (9/1/2023) lalu.
Ferry Irawan sendiri sudah ditetapkan tersangka dalam kasus KDRT terhadap Venna Melinda. Ferry disangkakan Pasal 44 dan 45 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT. Polisi pun memanggilnya, Senin (16/1).
“Kami proses hukum dulu, liat dulu nanti jawaban dia. Mudah-mudahan dia (Ferry) datang hari Senin, itu saja dulu. Kami belum bisa komentar apapun (soal permintaan maaf),” kata Hotman.
Venna mendatangi Mapolda Jatim didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.
Kehadirannya untuk melengkapi pemberkasan berita acara pemeriksaan (BAP) tambahan terkait perkara KDRT yang dilakukan oleh suaminya Ferry Irawan.
Venna Melinda datang sekitar pukul 09.45 WIB memakai baju warna hitam dipadu hijab warna krem dan mengenakan kacamata hitam. Venna didampingi kedua anaknya Verrell Bramasta dan Athalla Naufal
“Saya sudah mengalami kekerasan fisik dan psikis (dari Ferry Irawan) dalam tiga bulan terakhir,” kata Venna di Mapolda Jatim.
Venna mengaku, kekerasan yang dialami terkadang dipicu masalah cemburu. Ketika melakukan kekerasan, biasanya Ferry akan membekap mulut dan memiting. Bahkan tulang rusuknya sampai patah. Hal itu juga dilakukan sewaktu terjadi KDRT di salah satu hotel di Kediri Kota.
“Saya ditindih dan dikunci pakai dahinya dan mendorongkan dahinya ke hidung saya sampai keras sampai berdarah. Sampai saya bilang tolong-tolong lepasin hidung saya patah karena terlalu keras. Begitu saya bilang patah, dia lepasin dan darah itu mengucur dari hidung saya seperti air,” kata Venna.
Venna menyebut bahwa suaminya seorang pesilat yang tahu cara menyakiti tanpa meninggalkan bekas. “Dia bisa mengukur, bagaimana cara menyakiti tanpa meninggalkan bekas,” jelasnya.