News  

Varian Omicron Sudah Terdeteksi, Ini Pesan IDI Jatim

Ilustrasi Varian Omicron (Suara)

EDITOR.ID – Surabaya, Ketua Satgas Covid-19 IDI Jawa Timur (Jatim) Achmad Chusnu Romdhoni, memperingatkan akan cepatnya penularan Virus Covid-19 varian Omicron. Hal itu ia ungkapkan dalam merespon kasus omicron di Jawa Timur.

?Virus ini memiliki tranmisi atau penularan yang lebih cepat, lebih mudah. Doublingnya hanya dalam waktu 2 hari, jauh lebih cepat daripada varian delta yang butuh waktu 2 minggu,? ungkapnya kepada Editor, Selasa (4/1).

Tidak hanya memiliki penularan yang lebih cepat dan mudah, varian omicron juga lebih mudah membuat pasien mengalami reinfeksi Covid-19.

Soal efektivitas vaksin, menurut Romdhoni, lebih efektif untuk pasien dengan varian delta daripada omicron.

Romdhoni berujar bahwa varian omicron bergejala lebih ringan dibanding varian delta.

?Yang perlu diketahui omicron ini virus yang agak berbeda dengan varian delta, dimana omicron memiliki gejala yang lebih ringan daripada delta, tidak terlampau berat ya, berdasarkan laporan yang ada,? ujar pria yang menjabat Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) ini.

Di sisi lain, varian omicron tetap berbahaya dengan jika pasien mengalami kondisi tertentu. ?Virus ini (varian omicron) bisa membahayakan apabila kondisi pasien tidak bagus. Misal pasien memiliki gangguan imun, auto imun, atau penyakit yang bisa menurunkan imun,? katanya.

Perihal varian omicron tersebut, Romdhoni menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik. Ia menekankan untuk serius menerapkan 5M agar terhindar dari penularan dan menunda rencana berpergian ke luar negeri bila ada keperluan yang tidak penting.

?Sebaiknya tidak pergi ke luar negeri apabila tidak sangat penting sekali,? tuturnya.

Romdhoni berpesan ke masyarakat jika menemukan gejala menyerupai Covid-19, atau ada kecenderungan gangguan saluran infeksi pernafasan untuk segera periksa ke dokter agar dapat penanganan yang tepat.

Ia juga turut menyinggung beberapa sekolah yang tidak tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat pembelajaran tatap muka (PTM). Karenanya ia menghimbau pihak sekolah untuk menerapkan prokes agar terhindar dari penularan varian omicron.

?Ada beberapa informasi yang kami himpun bahwa ada sekolah yang melakukan pembelajaran dengan membuka masker, bahkan melakukan kegiatan makan bersama,? ujarnya.

?Melihat omicron yang seperti ini, sekolah atau instansi pendidikan yang menerapkan PTM tentu harus hati-hati. Para guru mohon mengingatkan siswanya untuk menjaga protokol, karena ruangan kelas merupakan tempat yang mudah menularkan virus,? pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: