EDITOR.ID – Jakarta, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menyebutkan dengan adanya mutasi virus corona atau Covid-19 terbaru di Inggris diperkirakan tidak akan berdampak buruk pada efektivitas vaksin yang saat ini tengah dikembangkan oleh banyak produsen di dunia, termasuk Indonesia.
Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan mutasi virus tersebut hingga saat ini hanya menyebabkan tingkat penularan menjadi lebih tinggi.
“Namanya receptor binding domain, meski RDB diserang tapi RDB tidak akan terganggu jadi vaksin akan optimis meski ada varian baru ini,” kata Bambang, Kamis (24/12/2020).
Senada dengan itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan, virus memang dengan mudah bisa melakukan mutasi untuk menyesuaikan diri dengan inangnya. Dalam mutasi tersebut, terdapat dua kemungkinan yakni virus tersebut menjadi lemah dan mati atau virus itu menjadi sehat dan bertahan dengan kondisi inangnya tersebut.
Sedangkan mutasi yang terjadi pada virus dan ditemukan di Inggris ini membuat virus menjadi fit dan menyebabkan menjadi lebih cepat menulari ke orang-orang sekitarnya.
“Vaksinasi sejauh ini mutasi di protein S bukan di RDB. Pada mutasi baru ini ada mutasi di RDB tapi banyak beberapa poin yang belum sampai ubah struktur yang sifat antigennya jadi sejauh ini belum ganggu kinerja vaksin,” jelasnya pada kesempatan yang sama.
Untuk itu, sebagaimana dilansir CNBC, masyarakat tidak perlu panik dan khawatir dalam menyikapi adanya varian baru virus Covid-19 ini namun harus tetap waspada. Namun demikian, upaya deteksi, respon dan pencegahan perlu ditingkatkan untuk mencegah masuknya virus ini ke Indonesia. (Tim)