Usung Anies-Sohibul, PKS Tutup Pintu Nama Calon Parpol Lain, Siapa Partai yang Mau Berkoalisi?

Mampukah PKS Maju di Pilkada Jakarta Jika Cagub dan Cawagub Semua dari Pihaknya Tanpa Mengakomodasi Masukan Calon dari Partai Lain Jika Mau Berkoalisi

Presiden PKS Ahmad Syaikhu Saat Mengumumkan Duet Cagub dan Cawagub Jakarta dari PKS Foto : PKS.id

Huda mengatakan, untuk membangun komunikasi politik yang saling menghargai dan luwes, tentu dibutuhkan sikap tidak saling mengunci.

Menurutnya, sikap PKS yang ‘mematok’ pasangan Anies-Sohibul tentu memunculkan resistensi dari partai politik lain, bahkan sekadar untuk berkomunikasi. “Kalau caranya begini, PKS mendorong partai lain untuk tutup pintu,” ujar Huda.

Ketua Komisi X DPR RI ini menambahkan, mengumumkan pasangan Anies-Sohibul secara resmi berarti telah memasuki ruang publik. Hal inilah yang menurutnya perlu dilakukan secara hati-hati oleh partai politik.

Sebab, kata Huda, perlu juga dipertimbangkan terkait komunikasi di antara partai politik untuk sampai pada kata sepakat berkoalisi mengusung satu pasang cagub-cawagub.

“Semestinya hati-hati membangun komunikasi di ruang publik dengan semangat merangkul partai-partai yang berpotensi untuk bisa diajak untuk bermitra,” ujar Huda.

PDIP Yakin PKS Akan Goyah, Duet Anies-Sohibul Bisa Berubah

PDIP meyakini keputusan PKS mengusung Anies-Sohibul sebagai bakal pasangan cagub-cawagub Jakarta 2024 akan goyah dalam pembicaraan koalisi. Artinya duet ini masih bisa dinegosiasikan.

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menegaskan, tidak ada partai politik yang bisa mengusung calon sendiri dalam ajang pilkada Jakarta.

“PKS kalau saya tidak salah 18 (kursi di DPRD DKI Jakarta), masih perlu 4 kursi lagi. Nah ini siapa? Apakah teman-teman media bisa menyampaikan, ‘oh satu partai lagi ini pasti’. Kan belum tentu, kan? Karena belum ada yang namanya keputusan final,” kata Eriko di Kantor PDIP, Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, kata Eriko, PKS harus mencari partai politik yang mau ikut mengusung Anies-Sohibul. Dia mengingatkan, pendaftaran calon kepala daerah baru dibuka KPU pada 27-29 Agustus 2024. Eriko pun meyakini masih banyak dinamika politik yang terjadi sebelum itu.

Dia menegaskan bahwa PDIP akan memperjuangkan agar kadernya maju dalam ajang Pilkada DKI Jakarta 2024, baik menjadi cagub ataupun cawagub. Kendati demikian, PDIP masih harus capai kesepakatan dengan partai politik lain terlebih dahulu karena tidak bisa mengusung calon sendiri.

“Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) nanti yang memutuskan. Nah tentunya kita harus bekerja sama, tadi saya sudah ingatkan, nanti dengan partai mana inilah yang sekarang sebentar lagi kami akan komunikasikan dalam tingkat DPP,” ujarnya.

Eriko mengatakan, PDIP punya sejumlah nama kandidat bakal cagub Jakarta 2024 seperti mantan panglima TNI Andika Perkasa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menpan-RB Azwar Anas, hingga tiga mantan gubernur DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: