EDITOR.ID, Jakarta,- Pentolan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) tetap ngotot akan menggelar acara Reuni 212 di lapangan Monas, Jakarta padahal sudah dilarang dan tidak diberikan ijin oleh Pemerintah Provinsi DKI. Pasalnya acara ini hanya akan menjadi sumber penularan Covid-19 dan membahayakan massa yang ikut datang ke acara.
Niat menggelar acara tersebut setelah Habib Rizieq Shihab (HRS) pulang ke Indonesia. Pada 2 Desember 2020 mereka akan menggalang massa untuk berkumpul di Monas dengan menghadirkan Rizieq Shihab.
Menanggapi hal tersebut Ulama kharismatik dan Pimpinan Pondoik Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, KH Adib Rofiuddin Izza berharap acara reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 tersebut dapat ditunda, karena kegiatan itu berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau saya mengimbau, saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya kita bereuforia, bersama sama, bergerombol, itu tidak akan menyelesaikan masalah Covid-19,” kata Kiai Adib Rofiuddin di Pondok Pesantrennya Buntet, Cirebon, Jawa Barat.
Menurut Kiai Adib, acara reuni 212 yang akan digelar di Monas pada 2 Desember 2020 itu kurang tepat waktunya untuk dilaksanakan, apalagi saat ini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.
“Saat ini pemerintah sedang melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semuanya hatus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan, ditunda dulu. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang,” ujarnya.
Dewan Pembina Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengimbau kepada umat Muslim untuk menaati aturan dari pemerintah untuk menjauhi keurmunan dan menerapkan protokol kesehatan sehingga dengan begitu Indonesia diharapkan segera terbebas dari Coivd-19.
“Semestinya masyarakat bangsa Indonesia sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena Covid-19. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar,” kata beliau.
Kiai adib menganjurkan betul masyarakat untuk mematuhi imbauan pemeritah karena pemerintah sudah berusaha maksimal menangani pandemi Covid-19.
“Tidka mungkin hanya pemerintah yang mengatasi ini semu, karen aitu kebikan kita bersama, bukan kebaikan sepihak,” lanjutnya.
Menurut Kiai Adib silaturahmi memang bagus, tetapi tidak harus dengan cara berkumpul, mengingat pandmei Covid-19 belum berakhir.