Jakarta, EDITOR.ID,- Tungku smelter pabrik nikel milik PT. Indonesia Tsingshang Stainless Steel (ITSS) meledak. Akibat insiden ini 13 pekerja pabrik tewas dan 35 orang alami luka bakar berat.
Peristiwa tragis tersebut terjadi di kawasan industri milik PT. Indonesia Morowali Industri Park (IMIP) di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah pada Minggu 24 Desember 2023.
Menurut data diperoleh dari lapangan disebutkan bahwa, kronologi kejadian pada Minggu sekira pukul 5.30 wita.
Dari kesaksian pekerja bernama Pero Silicone bahwa PT ITSS sedang melakukan perbaikan tungku, dan melakukan pemasangan plat pada bagian tungku tersebut.
Namun mendadak tungku meledakĀ sehingga membuat beberapa tabung oksigen di sekitar area juga meledak.
Dari data sementara jumlah korban yang sudah ditangani klinik 1 dan klinik 2 perusahaan ada 35 korban dan terus bertambah.
Lantas siapakah pemilik pabrik PT ITSSĀ ini?
PT ITTS adalah salah satu pemilik pabrik pengolah nikel raksasa dan terbesar di Asia Tenggara.
Operasional pabrik nikel perusahaan ini berada di kawasan PT Industri Morowali Industrial Park (PT IMIP).
Perusahaannya ini bergerak di bidang pengolahan mineral logam dan produksi stainless steel.
Mengutip laman PT IMIP, ITTS merupakan salah satu tenant yang memang beroperasi di kawasan PT IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah.
PT ITTS juga merupakan salah satu anak usaha dari Tsingshan Group asal China. Izin operasi perusahaan ini dimulai sejak 2019 dan akan berakhir pada 2049.
PT IMIP juga memiliki 10 persen dalam di PT ITTS. Maka tidak heran jika perusahaan ini berada di kawasan industri miliki PT IMIP dan juga merupakan satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang menjadi pemegang saham di perusahaan ini.
Selain PT IMIP, pemegang saham lain perusahaan ini antara lain Tsingshan Holding Group Company Limited, Tsingtuo Group Co. Ltd., Kemudian Hanwa Company Limited, dan Techonology Group Company Limited. Selain di Morowali, kantor pusat perusahaan ini berada di Jakarta. Tepatnya di Gedung Wisma Mulia, Jakarta Selatan.
Mengutip berbagai sumber, PT ITTS menjadi salah satu perusahaan yang cukup berpengaruh di Morowali.
Sekitar satu juta ton nickel pig iron (NPI) bisa dihasilkan perusahaan ini setiap tahunnya.
Kawasan industri IMIP juga merupakan kerja sama antara Bintang Delapan Group Indonesia dengan Tsingshan Steel Group asal China.
Tsingshan Group juga telah memiliki tiga unit produksi nickel pig iron (NPI) dengan kapasitas dua juta ton dan 3,4 juta ton stainless steel.
Bisa dibilang Tsingshan Group merupakan perusahaan terbesar di dunia yang bergerak di bidang pengolahan nikel.