Tunda Pilkada!

EDITOR.ID, Jakarta,- Berbagai kalangan menyerukan agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang akan digelar 9 Desember 2020 ditunda! Pemerhati politik Asri Hadi menegaskan Pilkada mengandung resiko tinggi bagi rakyat yang bisa berpotensi tertular virus Corona.

“Saya mohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara memerintahkan KPU untuk menunda Pilkada demi menyelamatkan masyarakat Indonesia dari ancaman tertular Covid-19,” ujar dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Asri Hadi kepada EDITOR.ID di Jakarta, Rabu (23/9/2020)

Pertambahan jumlah orang yang terinfeksi virus Corona dalam sepekan terakhir yang masih sangat tinggi sangat rentan terjadinya penularan virus.

“Dan massa pendukung dan simpatisan calon banyak yang belum bisa dikendalikan dalam menjaga protokol kesehatan, karena akan banyak pengumpulan massa dalam rangka merebut suara, ini sangat berbahaya,” ujar jebolan Monash University Australia ini.

Asri Hadi 2
Pemerhati Politik Asri Hadi Bersama Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo (FB koleksi)

Asri meminta Komisi II DPR juga mereview perkembangan dan dinamika terkait kondisi penyebaran virus Corona sebagai upaya menghindarkan masyarakat dari potensi tertular.

Asri Hadi memahami KPU sudah memperketat aturan dalam rangka kampanye. Namun persaingan antar calon yang sangat ketat menyulitkan KPU dan calon menjaga disiplin timses dan massa pendukung. “Bagaimana kita bisa memantau kedisiplinan massa pendukung, apalagi sanksi yang diberikan tidak tegas dan ringan, pelanggaran sulit dihindari,” katanya.

Asri Hadi menilai pandemi itu masalah hidup dan mati. “Dan disana ada hak atas kesehatan yang harus dilindungi negara dan hak kesehatan ini sangat fundamental, karena tanpa adanya kesehatan mau memilih bagaimana kalau tidak sehat, apalagi ada kasus di beberapa daerah calon terkena covid dan sedang dirawat,” kata Asri yang juga dosen SESKOAL.

Dalam data Satgas Covid, epidemilogi pandemi saat ini masih belum terkendali. “Artinya Pilkada ditunda dulu mungkin tiga sampai empat bulan sambil menunggu kondisi terkendali, Pilkada pasti digelar tapi melihat situasi yang tentunya harus aman dulu sehingga kita bisa melindungi rakyat,” kata Ketua Forum Studi Politik Alumni FISIP Universitas Indonesia ini

Menurut Asri istilah menunda itu bukan berarti sampai pandeminya berakhir. “Kita tidak bisa pastikan kapan masa Pandeminya akan berakhir, tetapi yang membedakan adalah waktu, yakni kita fokus dulu menangani Covid sampai kita mampu mengendalikan jumlah penyebaran Covid atau sampai angkanya melandai,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: