Topi Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Hidup Asri Hadi

Topi itu ia peroleh karena Asri Hadi menyukai dan menjadi pelanggan dan penggemar Bakmi GM sejak duduk di bangku SMP 13 Jakarta hingga sekarang ini.

Tak hanya itu, ia juga punya kenangan dengan para pejabat Orba hingga kini dan pejabat-pejabat penting negeri ini termasuk Presidennya. Semua ada.

Bagi Asri Hadi, hobinya memposting semua dokumentasi perjalanan hidup bertemu dengan banyak orang menjadi pendorong semangatnya dalam mengabdi pada sesama.

Dengan membuka kembali tumpukkan kenangannya berupa lembaran-lembaran foto dan menggunggahnya satu demi satu di akun media sosial Facebook pribadinya, justru mengubah kebosanannya.

Menariknya, pada setiap foto yang diunggahnya, ia sertakan pula kata-kata pemanis yang tentu menambah arti dari sebuah unggahan kenangannya itu. Kata-kata manisnya yang terkesan lucu dan mengelitik mengundang banyak para sahabat, kenalan sayang bila ketinggalan berkomentar.

Selebihnya, unggahan-unggahan kenanangan itu memberi signal lebih akan siapa sosok seorang Asri Hadi sesungguhnya. Banyak orang kemudian bertanya-tanya sosok yang dekat dengan para orang-orang penting negeri ini dan terlihat kerap berkeliling dunia. Terakhir, ia juga tercatat sebagai penerima penghargaan Satyalacana Dwidya Sistha berdasar Kepres nomor 31058/4-6/200?

Pria kelahiran 25 Mei 1958 itu juga adalah sosok wartawan senior. Ia adalah Pemimpin Redaksi Media Berita Online Indonews.id.

Asri Hadi Semasa Kecil Hingga Sukses Menjadi Penggiat Anti Narkoba

Asri Kecil dan Desa Kelahirannya

Putra dari pasangan Ramli Hadi dan Sayang Sarif ini diketahui lahir di Dusun Kojai, Nagari Tapi Selo, Lintau Buo, Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat. Asri Hadi menikah dengan Marie Laurentia Loedin pada 24 Oktober 1999 di hari Minggu jam 09.30 di Aula Masjid Darul Adzaar, Lebak Bulus.

Asri Hadi memiliki beberapa nama panggilan. Di kalangan teman-temannya di Jakarta, ia dipanggil Uyung atau Buyung. Sedangkan oleh orang rumah dipanggil Yung.

Keluarga Buyung pindah ke Jakarta ketika konflik antara pemerintah pusat dengan sebagian masyarakat Sumatera Barat yang bergabung dalam PRRI tengah memuncak.

Tepat pada tahun 1960, keluarganya mendarat di Tanah Jawa dengan kapal laut dari Pelabuhan Teluk Bayur menuju Jakarta dengan perjalanan yang menghabiskan durasi waktu sekitar 10 hari.

Asri Hadi mengaku sempat tinggal di Jl. Pete kawasan Blok A, Kebayoran dimana narkoba jaman itu beredar luas di sekitar lingkungan rumah.

Ia menghabiskan waktunya di masa kecil dengan bersekolah di Taman Kanak-kanak Melati. Berikutnya ia merampungkan masa kecil di Sekolah Dasar Ora Et Labora, Jakarta Selatan.

Selepas SD, Asri Hadi melanjutkan pendidikannya di SMPN 13 Jakarta. Lalu tiga tahun kemudian menempuh pendidikan di SMAN 3, Jakarta.

Asri Muda

Di saat memasuki dunia remaja, tahun 1978-an, Asri pindah rumah ke kawasan jalan Panglima Polim Blok M. Di lingkungan itu yang ternyata lingkungan narkoba, Asri terpaksa berkawan akrab dan bergaul dengan dengan ?Geng Ganja Fly?.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: