Jakarta, EDITOR.ID,- Ganjar Pranowo diprediksi akan mendapat dukungan besar dan luas dari kalangan alim ulama dan santri Nahdliyin. Oleh sebab itu sejumlah aktivis dan tokoh Nahdlatul Ulama mendorong dan menjodohkan Ganjar Pranowo sebagai Capres dengan Erick Thohir sebagai Cawapres di Pilpres 2024.
Dukungan dari para tokoh NU tersebut bermunculan dari berbagai daerah. Awalnya, dukungan ini lantang disuarakan oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf dan Ketua Umum GP Anshor KH Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Keduanya pun satu suara menjodohkan Erick Thohir bersama Ganjar Pranowo. Nama Erick Thohir diusulkan oleh Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Sementara itu aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU) Guntur Romli tak merasa heran lagi ketika nama Menteri BUMN Erick Thohir diusulkan dari kalangan NU untuk menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo.
Guntur melihat Erick Thohir adalah bagian dari keluarga besar NU sebagai kader Banser dan Ansor NU di kontestasi demokrasi mendatang.
“Erick Thohir adalah Menteri BUMN saat ini yang juga merupakan kader NU, kader Banser, kader Ansor, yang kita lihat pernah mengikuti pelatihan pengaderan Banser, disebut Erick Thohir adalah Banser yang bersertifikat. Jadi, tidak aneh dan bukan hal yang mengejutkan kalau Gus Yaqut mengusulkan Erick Thohir sebagai cawapres untuk Ganjar Pranowo,” ujarnya.
Menanggapi munculnya dukungan dari sejumlah tokoh NU untuk menyandingkan Ganjar dengan Erick, Guntur menilai hal tersebut sangat wajar mengingat sosok Erick Thohir tidak perlu diragukan lagi sebagai kader NU.
Erick Thohir sudah mengantongi sertifikat Banser dan berkontribusi besar menyukseskan penyelenggaraan peringatan 1 abad NU. Dia juga diberikan amanah oleh PBNU sebagai Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke-100 NU.
Di samping itu, Erick Thohir pun telah membuktikan kepemimpinannya dengan sukses mengemban amanah sebagai Menteri BUMN di pemerintahan.
Dia berhasil membuat Kementerian BUMN berkinerja lebih baik dari sebelumnya seperti meningkatkan laba secara konsisten dan dividen kepada negara. Terbukti laba Kementerian BUMN terus meningkat dari tahun ke tahun sejak dipimpin oleh Erick Thohir.
Mulai dari tahun 2020 laba Kementerian BUMN hanya tercatat sebesar Rp 13 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp 124,7 triliun di tahun 2021.
Laba ini kembali meningkat di tahun 2022 menjadi Rp 240 triliun. Kemudian dividen kepada negara dari Kementerian BUMN juga mencatkan rekor tertinggi di angka Rp 80,2 triliun.